"Saat berpuasa tidak dibolehkan makan dan minum artinya terjadi pembatasan asupan air. Sehingga ginjal mengatur strategi pengeluaran air," kata Hardinsyah melalui keterangan tertulis, Selasa, 11 Mei 2021.
Namun, kata dia, hal ini tergantung pula pada pelaku minumnya di malam hari, terutama saat sahur. Jika saat sahur sedikit minum, berarti asupan sedikit, ketika banyak berkeringat dan bekerja di siang hari, maka pengeluaran air meningkat. "Dan potensi mengalami kurang air tubuh atau dehidrasi," ujarnya.
Lalu bagaimana berpuasa dapat meningkatkan kinerja ginjal? Salah satu ukuran kinerja ginjal diukur berdasarkan Glomerular Filtration Rate (GFR) yaitu kemampuan ginjal dalam memfiltrasi atau menyaring.
Baca: Pakar IPB: Indonesia Berada di Pusaran Perdagangan Satwa Liar Dunia
Ketika sel-sel glomerulus berfungsi baik maka fungsi ginjal akan baik. Akan tetapi kinerja glomerulus dapat menurun dikarenakan sel-selnya mengalami kerusakan. Salah satunya, akibat stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas yang jahat seperti ROS (reactive oxygen species) terlalu tinggi.
"Awal dari semua kerusakan sel-sel organ ialah ketika ROS ini semakin banyak. Karenanya ketika puasa, tidak bijak makan berlebihan, kelebihan energi dan makan banyak mengandung protein, gula, garam dan lemak jahat, karena meningkatkan ROS," jelasnya.
Ia mengatakan, berbagai penelitian membuktikan berpuasa dapat mengurangi lemak tubuh, aktivitas berat berkurang, metabolisme tubuh menurun, ROS dan radikal bebas lainnya menurun. Menurut Hardinsyah, dalam kajian minimetaanalisis, puasa ramadan dapat menurunkan ROS.
Namun, tidak serta merta dengan berpuasa ginjal akan menjadi optimal, melainkan harus dikaitkan dengan makan dan minum yang benar. Hardinsyah pun memberikan tips makan, minum dan aktivitas saat berpuasa untuk membantu menjaga kesehatan fungsi ginjal.
Pertama, kata dia, upayakan tidak memberikan beban berat pada ginjal, artinya harus cukup minum. Dua sampai dua setengah gelas air, terutama air putih, saat sahur sudah cukup bagi orang dewasa berukuran tubuh normal. Membuat normal kinerja ginjal ditunjukkan dengan tidak terjadinya dehidrasi ringan di sore hari jelang berbuka.
Kedua, hindari makan lauk pauk atau pangan protein berlebihan. Manusia dianjurkan sekitar 60 gram protein sehari yang cukup dari 200 gram lauk pauk, dan ini sudah optimum. Ketiga, hindari terlalu banyak konsumsi gula, lemak jahat dan elektrolit seperti garam.
Baca: Tips Memulai Bisnis ala Mahasiswa ITS
Keempat, hindari aktivitas fisik dari terik matahari atau di ruang panas, juga hindari keringat bercucuran. Kelima jaga keamanan makanan dan minuman serta pilih citarasa makanan yang tidak terlalu pedas sehinga tercegah dari Buang Air Besar (BAB) encer atau diare yang meningkatkan pengeluaran air tubuh.
"Ketika ginjal melakukan penyaringan atau bekerja, maka jutaan sel glomerulus dipaksa bekerja. Jadi jika kita salah makan atau tidak bijak makan dan mengatur aktivitas, dapat menyebabkan penurunan kinerja ginjal," jelasnya.
Sementara, untuk orang yang mengalami gangguan ginjal kronis, menurut Hardinsyah harus dilihat tingkat gangguannya. Gangguan ginjal tingkat ringan masih dapat berpuasa. Sementara gangguan sedang dan berat, tidak dianjurkan berpuasa dan lebih baik dikonsultasikan dulu dengan dokter dan bila berpuasa harus dalam pengawasan dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News