2. Latar belakang ekonomi
Masalah utama perekonomian pada pemberontakan PRRI ialah pembangunan yang tidak merata. Pada 1950-an, Indonesia mengalami keadaan ekonomi yang bisa dibilang kurang baik.Hal tersebut dikarenakan adanya kesenjangan yang terjadi antara pembangunan di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa. Padahal menurut angka ekspor Indonesia pada waktu itu, sebesar 71 persen dari angka ekspor Indonesia berasal dari Sumatra, sedangkan Jawa hanya menyumbang sekitar 17 persen.
Angka tersebut membuat warga Sumatra merasa mereka dieksploitasi oleh pemerintah pusat. Karena kesejahteraannya tidak diperhatikan oleh pemerintah pusat, meskipun daerah mereka menyumbang sebagian besar dari keseluruhan ekspor Indonesia.
3. Latar belakang militer
Pada masa itu, terjadi pengurangan divisi pada brigade angkatan darat di Sumatra. Masalah ini membuat sebagian pejuang dan tokoh militer merasa kecewa dengan pemerintah pusat.Jalannya pemberontakan PRRI
Tujuan pemberontakan PRRI adalah menuntut pembubaran Kabinet Djuanda dengan pembentukan pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Mohammad Hatta dan Sultan Hamengkubuwono IX hingga pemilihan umum selanjutnya dan juga menuntut Soekarno untuk kembali ke posisi konstitusionalnya.Suatu pergerakan pasti bisa terjadi karena ada yang memulai. Dalam kejadian ini, pemberontakan PRRI dipimpin oleh Kolonel Ahmad Husein. Namun, dia tidak bergerak sendiri.
Ada pihak-pihak yang ikut bergabung dan mendukung PRRI.