Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

BRIN Prioritaskan Kedaulatan Pangan dan Energi

Renatha Swasty • 04 Agustus 2022 13:23
Jakarta: Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) fokus membantu penanggulangan masalah pangan dan energi tahun ini. Apalagi, setelah pandemi dan perang Rusia-Ukraina menimbulkan perubahan kondisi luar biasa, termasuk pasokan pangan dan energi dunia yang memengaruhi Indonesia.
 
“Pandemi mengajarkan kita harus memiliki kedaulatan pangan dan energi. Jadi bukan hanya cukup pangan dan energi, tetapi harus berdaulat. Itu menjadi fokus kami bagaimana bisa mendukung kedaulatan pangan dan energi lebih kuat dan siap ke depannya,” tutur Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dikutip dari laman brin.go.id, Kamis, 4 Agustus 2022.
 
Handoko mengatakan kedaulatan pangan, termasuk kesehatan merupakan tujuan utama BRIN. Dia menyebut saat pandemi, pihaknya belajar banyak menghadapi masalah vaksinasi yang terbatas dengan waktu singkat untuk populasi besar.

“Meskipun kita termasuk negara yang mampu mendapatkan vaksin dalam jumlah yang memadai dengan upaya yang luar biasa dari Kemenlu, BUMN, Kemenkes, untuk covid-19 kita masih belum mengetahui sampai kapan harus vaksin secara terus-menerus. Itulah makanya salah satu fokus kami bahwa konteks kedaulatan pangan untuk riset masih terus dilanjutkan untuk vaksin,” kata Handoko .
 
Handoko menyebut kedaulatan energi termasuk salah satu fokus utama BRIN untuk jangka pendek sampai 2024. Kedaulatan energi, termasuk kebencanaan dan lingkungan adalah isu utama di Indonesia yang memiliki populasi besar namun mempunyai masalah lingkungan yang sangat spesifik.
 
“BRIN memiliki banyak aspek dan aspek energi sangat luas mulai dari energi konvensional, contohnya terkait bahan bakar minyak, tetapi kita masuk ke realisasi misalnya campuran B.40 untuk solusi jangka pendek karena belum bisa ke listrik dan bagaimana mengurangi BBM memanfaatkan sumber energi terbarukan misalnya minyak sawit dan sebagainya, karena kita kaya dengan sumber-sumber hayati,” papar dia.
 
Handoko juga mengatakan nuklir tanpa disadari telah ada di sekitar kita sejak lama, contohnya di rumah sakit seperti peralatan medis, terapi medis berbasis nuklir yang sudah menjadi standar. Apalagi, Indonesia adalah negara nuklir pertama di Asia yang memiliki reaktor sejak 1958, bahkan sebelum Jepang dan Korea.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan