Hal itu disampaikan di hadapan lulusan Pendidikan Ilmu Kepegawaian (PIK) XIV Badan Kepegawaian Negara (BKN). Stella memaparkan tiga kemampuan utama yang harus dimiliki ASN berdampak, yaitu kemampuan menerjemahkan visi politik ke dalam kebijakan nyata, kecakapan mengelola dan memahami anggaran, serta kemampuan mengevaluasi program secara menyeluruh, bukan hanya berdasarkan penyerapan anggaran semata.
“Setiap kebijakan harus bisa diuji, diperbaiki, dan diukur dampaknya. ASN tidak bisa lagi hanya bekerja secara administratif. Harus ada literasi, inovasi, dan keberanian mengambil langkah berbeda,” ujar Stella dikutip dari kanal YouTube Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia BKN pada Kamis, 17 Juli 2025.
| Baca juga: Pesan Wamen Stella untuk ASN: Jangan Pernah Merasa Jadi 'Kelas Dua', Harus Percaya Diri |
Ia mencontohkan keberhasilan menyederhanakan persyaratan tugas belajar ASN dari 15 dokumen menjadi hanya 4 dokumen. Langkah ini mempercepat penyelesaian ribuan kasus yang sebelumnya tertunda selama bertahun-tahun.
Tak hanya itu, Stella juga menyoroti pentingnya enam keterampilan utama versi OECD untuk ASN masa depan, mulai dari literasi data hingga storytelling. Sayangnya, berdasarkan survei yang ia tunjukkan, masih banyak ASN belum sadar pentingnya data dan kemampuan komunikasi.
“Kalau ingin membawa perubahan, kalian harus punya rasa ingin tahu, peka terhadap kebutuhan masyarakat, dan mampu bercerita dengan cara menyentuh. Itulah cara kerja baru ASN masa depan,” tegas dia (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
