Hari ini tepat satu tahun covid-19 di Indonesia lalu bagaimana kondisi pendidikan di Tanah Air apa masih belajar di rumah?
Pada Maret 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Salah satu poin dari SE itu adalah soal pembelajaran dari rumah secara jarak jauh (PJJ) atau daring.
1. Masalah PJJ
Sejak saat itu, hampir semua sekolah dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) menerapkan PJJ. Namun, banyak ditemui problem saat PJJ.- Guru belum paham bagaimana pembelajaran daring
- Masalah kuota internet
- Siswa dibebankan banyak tugas
- Keterbatasan fasilitas seperti gawai dan jaringan internet
- Merilis kurikulum yang sudah disederhanakan
2. Bantuan Pulsa Kemendikbud
Kemendikbud menjawab permasalahan itu dengan melakukan beberapa pelatihan bagi guru, menyediakan pembelajaran melalui siaran televisi di TVRI. Tetapi yang paling besar dampaknya saat itu adalah pemberian kuota internet gratis untuk siswa dan guru.- Siswa jenjang PAUD mendapatkan 20 gigabyte (GB) per bulan
- Siswa jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 35 GB per bulan
- Pendidik pada PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 42 GB
per bulan
3. SKB 4 Menteri pembelajaran tatap muka
Setelah delapan bulan PJJ, pemerintah mulai mengupayakan pembukaan sekolah. Sehingga pembelajaran tatap muka (PTM) bisa kembali digelar.Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri mengizinkan sekolah-sekolah yang berada di zona hijau dan kuning untuk menggelar PTM dengan protokol kesehatan ketat. Sekolah yang mau menggelar TPM wajib memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan.
Hingga masuk tahun ajaran baru 2021 masih sedikit sekolah yang membuka sekolah. Bahkan, ada yang kembali menutup setelah ada guru yang positif covid-19.
Terbaru, sebanyak 1.150 sekolah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada masa pandemi covid-19. PTM dilakukan hanya 30 persen dari kapasitas kelas yang diperbolehkan, sementara pelajar lainnya tetap melakukan pembelajaran jarak jauh atau daring.
"Total ada 74 persen SD di Banyuwangi telah menggelar pembelajaran tatap muka. Sedangkan pada tingkat SMP, terdapat 83 persen," ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, Jumat, 19 Februari 2021.
4. Mendikbud Nadiem: PTM dimulai Juli 2021
Mendikbud Nadiem mengungkapkan setelah target vaksinasi lima juta guru dapat selesai pada Juni 2021 tercapai sekolah bisa melaksanakan PTM kembali.“Kami ingin memastikan kalau kita bisa vaksinasi sampai akhir bulan Juni, sehingga di Juli, insyaallah sudah melakukan proses tatap muka di sekolah," kata Nadiem di lokasi vaksinasi guru, SMAN 70 Jakarta, Rabu, 24 Februari 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News