Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto (kiri), Kepala KSP Moeldoko (tengah), dan CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen (kanan). Foto: Kemendikbudristek.
Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto (kiri), Kepala KSP Moeldoko (tengah), dan CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen (kanan). Foto: Kemendikbudristek.

Guru SMK Diberi Pelatihan Instalasi Perangkat Nirkabel dan Gelombang Mikro

Arga sumantri • 23 September 2021 23:05
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengoptimalisasikan keterlibatan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi sebagai kunci terwujudnya link and match. Hal ini guna mewujudkan upaya peningkatan produktivitas dan daya saing melalui pendidikan vokasi. 
 
Salah satu upayanya, dengan menyelenggarakan Pelatihan Instalasi Perangkat Nirkabel (Wireless) dan Gelombang Mikro (Microwave) untuk guru kejuruan SMK yang bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden (KSP) dan Huawei Indonesia.
 
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengungkapkan pendidikan vokasi merupakan bagian penting dari sistem pendidikan nasional yang memiliki posisi strategis untuk mewujudkan sumber daya manusia dan tenaga kerja yang berkualitas. Paradigma pendidikan vokasi dengan industri harus berubah, 

"SMK tidak hanya menyiapkan lulusan sendirian dan industri tidak sebagai penerima lulusan saja," kata Wikan mengutip siaran pers Kemendikbudristek, Kamis, 23 September 2021.
 
Pemerintah berharap SMK maupun industri dapat bersinergi secara aktif sejak awal proses pembelajaran. Ini demi mempersiapkan lulusan vokasi agar memiliki kompetensi keterampilan teknis (hard skills) maupun keterampilan nonteknis (soft skills) serta karakter sesuai kebutuhan dunia kerja.
 
Baca: Kemendikbudristek Latih Kepala Sekolah Menjadi CEO
 
Wikan menambahkan, guru sebagai garda terdepan dalam kemajuan pendidikan vokasi perlu meningkatkan kompetensinya. Terlebih, perkembangan teknologi yang pesat menuntut guru bisa adaptif terhadap perubahan, serta memiliki kreativitas dalam memberikan pengajaran kepada peserta didik.
 
"Pelatihan ini sebagai bentuk upskilling dan reskilling guru SMK, dan diharapkan pengetahuan yang sudah didapatkan oleh para guru dapat ditransfer kepada para peserta didik di sekolahnya masing-masing sehingga mereka mendapatkan kompetensi yang dibutuhkan saat bekerja kelak," harapnya.
 
 

Menurut Wikan, melalui pelatihan ini, para guru sekolah vokasi akan dibekali dengan beragam pengetahuan tentang teknologi terbaru. Juga, mendapatkan hasil studi kasus Huawei yang akan membantu dunia pendidikan memahami kebutuhan nyata industri beserta kualifikasi atas SDM yang dibutuhkan. 
 
"Hal tersebut diharapkan dapat akan meningkatkan kompetensi SDM Vokasi beserta para peserta didik," ungkapnya.
 
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Saryadi mengatakan, pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman guru kejuruan SMK di bidang komputer dan jaringan. Khususnya, pada perangkat Nirkabel dan Gelombang Mikro.
 
"Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan di Huawei ASEAN Academy Engineering Institute Jakarta selama 6 hari. Pelatihan ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Kemendikbudristek dengan Huawei Indonesia yang telah berlangsung sejak tahun 2019," jelas Saryadi.
 
Sebelumnya, sudah ada 502 peserta didik SMK yang mengikuti pelatihan Instalasi Perangkat Nirkabel dan Gelombang Mikro. Pada 2021, total peserta yang akan mengikuti pelatihan sebanyak 140 guru kejuruan dari SMK yang ditetapkan sebagai pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan dan dibagi menjadi 7 angkatan.
 
Baca: Kemendikbudristek Luncurkan 'Si Kompeten', Layanan Uji Kompetensi Secara Daring
 
Saryadi menjelaskan, setiap angkatan akan diikuti oleh 20 guru. Selain itu, para peserta pelatihan diminta untuk melakukan alih pengetahuan, baik teori atau praktik kepada minimal 60 peserta didik di sekolahnya masing-masing. Peserta pelatihan adalah para pendidik di SMK yang mengajar mata pelajar sistem komputer jaringan, sistem informasi dan aplikasi, dan kompetensi keahlian teknik elektronika industri.
 
"Harapannya, hasil dari pelatihan ini meningkatkan keterampilan peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan industri. Salah satunya adalah peningkatan teknologi kejuruan sesuai dengan keahlian dan kemutakhiran kebutuhan industri, dunia kerja (IDUKA). Terima kasih kepada para guru yang telah menunjukkan komitmen bersama memajukan SMK,” katanya.
 
 

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menambahkan, program sinergis pelatihan untuk para pengajar (Training for Trainers) antara Ditjen Diksi dan Huawei Indonesia ini sangat strategis dalam mendukung kebutuhan industri terhadap lulusan-lulusan SMK siap kerja secara berkelanjutan dan akseleratif.
 
Ia menyebut, melalui program ini para guru SMK dapat memperoleh pelatihan langsung dari Huawei yang telah diakui sebagai pemimpin industri TIK global. Dengan basis kemampuan mengajarnya, ilmu yang telah diperoleh para guru dari para pakar tentunya akan lebih mudah ditularkan kepada muridnya, sehingga proses alih pengetahuan dan teknologi menjadi lebih efektif.
 
"Program pelatihan ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target pemerintah untuk menyetak 9 juta SDM Digital di Indonesia pada 2030 serta mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas pada 2045," ujar Moeldoko.
 
Baca: Wapres Sebut Pendidikan Vokasi Paling Terdampak Pandemi Covid-19
 
Selanjutnya, CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen mengungkapkan, pelatihan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Huawei yang fokus pada pengembangan kompetensi SDM Digital Indonesia. Pelatihan ini diselenggarakan di Huawei ASEAN Academy Engineering Institute Jakarta dengan fasilitas terlengkap di Asia Pasifik. 
 
Huawei ASEAN Academy Engineering Institute Jakarta memiliki lebih dari 100 pelatih, lebih dari 3 ribu kursus pelatihan, dan lebih dari 100 mirroring environment. Dilengkapi dengan laboratorium, ruangan kelas, tempat pelatihan, serta fasilitas-fasilitas lain seperti tempat untuk belajar instalasi perangkat dan pekerjaan lapangan.
 
"Kami membuka pintu selebar-lebarnya kepada penyelenggara pendidikan vokasi untuk belajar tentang perkembangan teknologi termutakhir di Huawei ASEAN Academy Engineering Institute Jakarta," imbau Jacky.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan