Ilustrasi sekolah. DOK Medcom
Ilustrasi sekolah. DOK Medcom

Belajar Unsur Intrinsik Cerpen Melalui 'Senyum Karyamin' Karya Ahmad Tohari

Renatha Swasty • 28 Juli 2025 15:24
Jakarta: Cerita pendek (cerpen) merupakan salah satu bentuk karya sastra yang digunakan sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMA. Melalui cerpen, siswa diajak mengenal berbagai unsur pembangun karya sastra, termasuk unsur intrinsik.
 
Salah satu cerpen yang kerap dijadikan bahan ajar adalah Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari.
Cerpen ini dipelajari dalam kurikulum Bahasa Indonesia karena mengandung unsur intrinsik yang kuat dan mudah dianalisis oleh peserta didik.
 
Dikutip dari laman murid.kemendikdasmen.go.id, berikut unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen Senyum Karyamin.

1. Tema

Cerita ini mengangkat tema tentang perjuangan hidup dan ketabahan seseorang dalam menghadapi tekanan ekonomi. Tokoh utama, Karyamin, digambarkan sebagai sosok sederhana yang tetap berusaha tegar meski diterpa kesulitan hidup. Tema ini mencerminkan realitas sosial masyarakat kecil yang relevan dengan kondisi di sekitar siswa.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh utama dalam cerita adalah Karyamin. Ia digambarkan sebagai laki-laki yang jujur, pekerja keras, dan penuh tanggung jawab. Meskipun dalam kondisi miskin dan fisik yang lemah, ia tetap berusaha memenuhi kebutuhan keluarga. Tokoh pendukung seperti Saidah (istri Karyamin), Pak Lebai, dan para tetangga turut memperkuat dinamika cerita melalui karakter yang membumi dan realistis.

3. Alur

Cerpen Senyum Karyamin menggunakan alur maju. Cerita dimulai dari aktivitas Karyamin yang bekerja sebagai pengangkut batu di sungai, lalu menghadapi berbagai tantangan sepanjang hari, hingga akhirnya pulang ke rumah. Alur maju ini memudahkan pembaca memahami konflik dan perkembangan cerita secara runtut.
 
Baca juga: Mengenal Cerpen: Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, dan Struktunya
 

4. Latar

Latar tempat meliputi sungai, rumah Karyamin, dan jalanan desa. Latar waktu terjadi pada siang hari saat Karyamin bekerja. Sementara itu, latar suasana dibangun dengan nuansa keprihatinan, kelelahan, dan ketegangan batin yang dirasakan Karyamin sepanjang hari. Latar ini membantu pembaca merasakan suasana emosional cerita secara lebih mendalam.

5. Sudut Pandang

Cerpen ini dituturkan dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Pengarang mampu menggambarkan pikiran, perasaan, dan latar belakang setiap tokoh, terutama Karyamin, secara jelas dan menyeluruh. Sudut pandang ini efektif untuk mengajak pembaca memahami isi cerita dari berbagai sisi.

6. Gaya Bahasa

Ahmad Tohari menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun kuat secara emosional. Terdapat penggunaan majas seperti metafora, ironi, dan simbol yang memperkuat pesan moral cerita. Gaya penulisan yang puitis namun mudah dipahami menjadikan cerpen ini cocok untuk dibaca dan dianalisis oleh siswa.

7. Amanat

Amanat atau pesan moral yang dapat dipetik dari cerpen ini adalah pentingnya ketabahan dan kejujuran dalam menjalani kehidupan. Cerita ini juga menyentil tentang realitas sosial seperti kemiskinan, ketimpangan ekonomi, dan solidaritas antarwarga.

Melalui pembelajaran cerpen Senyum Karyamin, siswa dapat memahami bahwa karya sastra bukan hanya sekadar bacaan, tetapi juga media refleksi kehidupan. Dengan menganalisis unsur intrinsik secara menyeluruh, siswa diajak untuk berpikir kritis, empatik, dan memahami nilai-nilai kemanusiaan.
 
Cerpen ini tidak hanya memperkaya pemahaman siswa tentang struktur sastra, tetapi juga membentuk karakter yang lebih tangguh dalam menghadapi realitas hidup. Pembelajaran ini diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan terhadap karya sastra Indonesia. (Antariska)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan