Sastra berperan penting dalam kehidupan manusia tidak sebatas tulisan di lembaran kertas saja.
Melalui sastra, manusia dapat menyampaikan aspirasinya kepada orang lain, mulai dari masyarakat hingga pemerintah.
Keindahan sebuah karya sastra sangat dipengaruhi oleh substansi cerita dan gaya penulisannya.
Ada berbagai aliran dalam sastra yang mencerminkan cara pandang penulis terhadap dunia.
Berikut ini 13 aliran sastra yang patut kamu kenali dikutip dari laman Ditsmp Kemdikbud:
13 aliran sastra
1. Realisme
Aliran ini menggambarkan keadaan sebagaimana adanya, tanpa menambahkan atau mengurangi sisi positif maupun negatif. Contohnya, cerita pendek “Gulai Kambing dan Ibu Rapilus” karya Ahmad Tohari, serta beberapa karya sastra angkatan 45.2. Naturalisme
Penulis dalam aliran ini menggambarkan sesuatu secara apa adanya, namun lebih menonjolkan sisi-sisi kurang baik dari kehidupan. Contohnya, cerpen karya Motinggo Busye.3. Neonaturalisme
Merupakan pengembangan dari Naturalism. Neonaturalisme tidak hanya menyoroti sisi negatif, tetapi juga menampilkan pandangan positif. Contohnya, novel “Raumanen” karya Marianne Katoppo.4. Ekspresionisme
Karya dalam aliran ini menekankan pada ungkapan jiwa dan perasaan penulis. Contohnya, puisi-puisi karya Chairil Anwar.5. Impresionisme
Aliran ini berfokus pada kesan sepintas yang dialami penulis terhadap sebuah peristiwa. Contohnya, puisi “Semusim di Neraka” karya Arthur Rimbaud.Baca juga: Mendikdasmen Ingin Buku Sastra Masuk ke Sekolah |
6. Determinisme
Aliran ini menonjolkan pandangan negatif atas peristiwa, seperti ketidakadilan, penyelewengan, atau masalah sosial lainnya. Contohnya, puisi-puisi angkatan 66.7. Surealisme
Karya sastra dalam aliran ini memiliki unsur yang berlebihan dan melampaui realitas. Contohnya, cerpen “Lebih Hitam dari Hitam” karya Iwan Simatupang.8. Idealisme
Aliran ini mencerminkan cita-cita, gagasan, atau pendirian penulis. Contohnya, puisi-puisi karya Chairil Anwar.9. Simbolisme
Karya dalam aliran ini menggunakan isyarat atau simbol untuk menyampaikan makna tersembunyi.10. Romantisme
Aliran ini menggambarkan peristiwa secara sentimentil dan penuh emosi. Contohnya, “Cintaku Jauh di Pulau” karya Chairil Anwar.11. Psikologisme
Aliran ini menekankan pada aspek kejiwaan manusia. Contohnya, novel “Ziarah” karya Iwan Simatupang.12. Didaktisme
Aliran ini bertujuan mendidik atau memberikan nilai-nilai moral dan pendidikan. Contohnya, novel “Salah Asuhan”karya Abdul Muis.13. Mistikisme
Menonjolkan aspek ketuhanan, keabadian, dan spiritualitas dalam karyanya. Contohnya, “Nyanyi Sunyi” karya Amir Hamzah.Setiap aliran memiliki keunikan tersendiri yang bisa menginspirasi kamu dalam menciptakan karya sastra. Agar kamu semakin mengenal keindahan bahasa dan berbagai aliran sastra ini,
penting untuk membaca karya-karya sastra di atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News