Ilustrasi. Foto: MI/Panca Syurkani
Ilustrasi. Foto: MI/Panca Syurkani

September, Siswa SMP di Boyolali Ditargetkan Belajar Tatap Muka

Antara • 26 Agustus 2020 13:03
Boyolali: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menargetkan kegiatan pembelajaran tatap muka khusus siswa tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di wilayahnya dapat dimulai pada September 2020. Dengan catatan, dapat izin dari Satgas Covid-19 Boyolali.
 
"Kami targetkan September siswa khusus SMP mulai masuk ikuti pembelajaran tatap muka, tetapi harus memenuhi persyaratan," kata Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali, Darmanto, di Boyolali, Rabu, 26 Agustus 2020.
 
Namun, Darmanto belum dapat menetapkan tanggal pasti pembukaan kelas tatap muka bulan depan. Hal ini tergantung kesiapan protokol kesehatan dan lokasi sekolah. "Apakah masuk zona kuning atau hijau," katanya.

Baca: Siswa di Perbatasan Bengkayang Belajar Tatap Muka Berkelompok
 
Ia menjelaskan, tim Disdikbud hingga sekarang masih melakukan verifikasi ke lapangan. Ada kemungkinan setiap sekolah di Boyolali tidak sama dalam memulai kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
 
"Empat syarat mutlak yang harus dipenuhi sekolah sebelum mulai kegiatan pembelajaran secara tatap muka. Antara lain sekolah masuk zona kuning/hijau, ada izin dari orang tua siswa, sarana prasarana sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan, dan ada izin Disdikbud," ujarnya.
 
 

Menurut dia sekolah harus siap dengan sarana prasarana pendukung protokol kesehatan. Misalnya, toilet yang bersih, tempat cuci tangan dengan sabun, air yang mengalir, masker, dan jaga jarak.
 
Dia mengatakan setelah kegiatan pembelajaran secara tatap muka di tingkat SMP berjalan dengan lancar, dua bulan kemudian baru untuk tingkat sekolah dasar (SD) dan taman kanak-kanak (TK), serta pendidikan anak usia dini (PAUD). Pembelajaran tatap muka untuk jenjang pendidikan tingkat SD, TK, dan PAUD ini rencananya baru dibuka pada November dengan melihat kondisi perkembangan pandemi.
 
Namun, lanjut dia, tidak seluruh sekolah dapat langsung menerapkan pembelajaran secara tatap muka. Sekolah diizinkan hanya yang ada di zona hijau dan kuning untuk menerapkan pembelajaran tatap muka.
 
Baca: KBM Tatap Muka di Sulsel Diserahkan ke Kepala Sekolah
 
"Sekolah di zona tinggi penyebaran covid-19 belum memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran tatap muka. Kebijakan sekolah adaptasi kebiasaan baru akan berbeda-beda, karena melihat kondisi sekolah tempat masing-masing," katanya.
 
Jumlah PAUD di Boyolali ada sebanyak 703 sekolah baik negeri maupun swasta, untuk SD Negeri ada sebanyak 558 sekolah, SD swasta 34 sekolah, sedangkan SMP Negeri ada 52 sekolah, dan SMP Swasta 38 sekolah, demikian Darmanto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan