Menurut dia sekolah harus siap dengan sarana prasarana pendukung protokol kesehatan. Misalnya, toilet yang bersih, tempat cuci tangan dengan sabun, air yang mengalir, masker, dan jaga jarak.
Dia mengatakan setelah kegiatan pembelajaran secara tatap muka di tingkat SMP berjalan dengan lancar, dua bulan kemudian baru untuk tingkat sekolah dasar (SD) dan taman kanak-kanak (TK), serta pendidikan anak usia dini (PAUD). Pembelajaran tatap muka untuk jenjang pendidikan tingkat SD, TK, dan PAUD ini rencananya baru dibuka pada November dengan melihat kondisi perkembangan pandemi.
Namun, lanjut dia, tidak seluruh sekolah dapat langsung menerapkan pembelajaran secara tatap muka. Sekolah diizinkan hanya yang ada di zona hijau dan kuning untuk menerapkan pembelajaran tatap muka.
Baca: KBM Tatap Muka di Sulsel Diserahkan ke Kepala Sekolah
"Sekolah di zona tinggi penyebaran covid-19 belum memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran tatap muka. Kebijakan sekolah adaptasi kebiasaan baru akan berbeda-beda, karena melihat kondisi sekolah tempat masing-masing," katanya.
Jumlah PAUD di Boyolali ada sebanyak 703 sekolah baik negeri maupun swasta, untuk SD Negeri ada sebanyak 558 sekolah, SD swasta 34 sekolah, sedangkan SMP Negeri ada 52 sekolah, dan SMP Swasta 38 sekolah, demikian Darmanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News