Keputusan ini diumumkan dalam Sidang Dewan Eksekutif ke-221 UNESCO. Dikutip dari akun Instagram resmi @arsipnasionalri, Indonesia mencatatkan prestasi membanggakan dengan menjadi salah satu negara dengan jumlah inskripsi terbanyak pada periode 2024-2025, sejajar dengan Prancis.
Dari 122 nominasi yang diajukan berbagai negara di seluruh dunia, sebanyak 74 warisan dokumenter berhasil terpilih dan lima di antaranya berasal dari Indonesia. Seluruh nominasi yang diajukan Indonesia pada periode ini berhasil lolos setelah melalui proses seleksi yang panjang dan ketat. Berikut daftar kelima warisan dokumenter yang kini diakui dunia:
1. Arsip Tarian Jawa: Tarian Khas Mangkunegaran periode 1861–1944
Diajukan bersama (joint nomination) dan dilestarikan oleh Pura Mangkunegaran dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang juga telah teregistrasi dalam program Memori Kolektif Bangsa ANRI tahun 2023. Warisan dokumenter ini merupakan dokumentasi koreografi, notasi gending, dan pertunjukan tari tradisional Mangkunegaran yang diciptakan pada era Sri Paduka K.G.P.A. Mangkunagoro IV hingga Sri Paduka K.G.P.A. Mangkunagoro VII (1861–1944).2. Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesia (SSKK)
Diajukan dan dilestarikan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Warisan dokumenter ini memiliki arti Ajaran Suci bagi Masyarakat dari Kalangan Resi, berupa sebuah naskah Sunda Kuno abad ke-16 yang menunjukkan hubungan politik dan perdagangan antara Sunda dan berbagai negara di Asia pada masa pra kolonial.Baca juga: Jaranan Resmi Diusulkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda di UNESCO |
3. Karya-karya Hamzah Fansuri
Diajukan bersama (joint nomination) dan dilestarikan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia beserta Perpustakaan Negara Malaysia. Warisan dokumenter ini merupakan karya-karya Hamzah Fansuri yang ditulis dalam bentuk puisi syair yang sangat populer di Nusantara, di mana syair-syairnya memiliki pengaruh besar dalam perkembangan sastra Melayu sejak abad ke-17, dan menjadi cikal bakal perkembangan sastra modern.4. Surat-surat dan Arsip Kartini
Diajukan bersama (joint nomination) dan dilestarikan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), National Archives of Netherlands, dan Leiden University Library. Warisan dokumenter ini merupakan surat-surat dan arsip Kartini yang membentuk dasar yang tak terpisahkan untuk memahami kehidupan dan gagasan Raden Ajeng Kartini (1879–1904) serta menjadi kekuatan inspiratif utama dalam perdebatan di Indonesia dan internasional mengenai pendidikan, feminisme, dan kesetaraan gender.5. Lahirnya ASEAN: Arsip Pembentukan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (1967–1976)
Diajukan bersama (joint nomination) dan dilestarikan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), National Archives of Singapore, dan Thai Film Archives. Warisan dokumenter ini merupakan catatan pembentukan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dari lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand serta menggambarkan peran ASEAN dalam mencegah konflik dan mencapai stabilitas di kawasan Asia Tenggara.Dengan penetapan ini, Indonesia kini memiliki 16 warisan dokumenter yang tercatat dalam Register Memory of the World UNESCO. Pencapaian ini menjadi bukti nyata peran aktif Indonesia dalam menjaga warisan dokumenter, sekaligus komitmen untuk terus melestarikan, merawat, dan membuka akses terhadap ingatan kolektif bangsa yang bernilai tinggi di mata dunia. (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id