Ilustrasi sekolah. DOK Medcom
Ilustrasi sekolah. DOK Medcom

Mengenal Teks Pantun, Warisan Sastra Lama yang Sarat Makna

Renatha Swasty • 31 Juli 2025 15:52
Jakarta: Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama yang masih lestari hingga kini dan dikenal luas dalam budaya lisan masyarakat Indonesia. Sebagai karya sastra tradisional, pantun memiliki peran penting menyampaikan pesan, nasihat, hingga hiburan.
 
Keunikan pantun terletak pada strukturnya yang terikat dan permainan bunyinya yang khas. Dikutip dari laman murid.kemendikdasmen.go.id, pantun disebut sebagai alat penyampai nilai-nilai moral sekaligus bentuk ekspresi budaya yang kreatif.
 
Secara struktur, pantun terdiri atas empat baris dalam satu bait. Dua baris pertama disebut sampiran, sedangkan dua baris berikutnya adalah isi. Sampiran berfungsi membangun suasana atau mengantar ke pokok persoalan, sementara isi memuat pesan utama, bisa berupa nasihat, sindiran, hingga teka-teki.

Pola rima pantun terbagi dua, yakni A-B-A-B dan A-A-A-A, bergantung pada kesamaan bunyi akhir barisnya.
 
Contoh pantun dengan rima A-B-A-B:
 
Ikan berenang di lautan
Sekali-kali menabrak batu
Barang siapa yang berkelebihan
Hendaknya ia selalu membantu
 
Sementara itu, contoh pantun bernuansa religi:
 
Ada anak bermain sepeda
Siap pula pulang dengan senang
Beribadah baik adalah hal utama
Agar hidup bahagia dan tenang
 
Baca juga: Belajar Pantun: Pengertian, Struktur, Unsur, dan Contohnya
 

Jenis pantun

Selain dari segi struktur dan rima, pantun juga memiliki banyak jenis berdasarkan tema atau isinya. Beberapa jenis pantun yang dikenal antara lain:

1. Pantun Nasib

Menggambarkan kondisi hidup seseorang, sering kali bernuansa melankolis atau reflektif.

2. Pantun Persahabatan

Mengangkat tema persahabatan dan kehangatan hubungan antarteman.

3. Pantun Jenaka

Mengandung humor atau candaan ringan untuk menghibur pendengar.

4. Pantun Agama dan Pantun Nasihat

Memberikan ajaran moral, larangan, dan imbauan berdasarkan nilai-nilai kebaikan.

5. Pantun Kepahlawanan

Menceritakan semangat juang, nasionalisme, dan patriotisme.

6. Pantun Adat dan Pantun Budi

Mengandung nilai-nilai budaya, norma, dan sikap sopan santun dalam kehidupan masyarakat.

7. Pantun Perkenalan

Digunakan sebagai pembuka percakapan atau perkenalan diri.

8. Pantun Teka-teki

Menyampaikan pertanyaan atau tebakan dengan rima yang menarik.

9. Pantun Kias dan Pembahasa

Menggunakan majas dan peribahasa untuk menyampaikan pesan secara tersirat.
 
Dengan bentuknya yang sederhana namun bermakna, pantun menjadi bukti sastra lama tetap relevan dan menarik untuk dipelajari. Melalui pantun, siswa dapat belajar berbahasa secara kreatif sekaligus memahami nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakat. Pelestarian pantun sebagai warisan budaya tak hanya penting dalam dunia pendidikan, tetapi juga dalam menjaga jati diri bangsa. (Antariska)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan