Keunikan pantun terletak pada strukturnya yang terikat dan permainan bunyinya yang khas. Dikutip dari laman murid.kemendikdasmen.go.id, pantun disebut sebagai alat penyampai nilai-nilai moral sekaligus bentuk ekspresi budaya yang kreatif.
Secara struktur, pantun terdiri atas empat baris dalam satu bait. Dua baris pertama disebut sampiran, sedangkan dua baris berikutnya adalah isi. Sampiran berfungsi membangun suasana atau mengantar ke pokok persoalan, sementara isi memuat pesan utama, bisa berupa nasihat, sindiran, hingga teka-teki.
Pola rima pantun terbagi dua, yakni A-B-A-B dan A-A-A-A, bergantung pada kesamaan bunyi akhir barisnya.
Contoh pantun dengan rima A-B-A-B:
Ikan berenang di lautan
Sekali-kali menabrak batu
Barang siapa yang berkelebihan
Hendaknya ia selalu membantu
Sementara itu, contoh pantun bernuansa religi:
Ada anak bermain sepeda
Siap pula pulang dengan senang
Beribadah baik adalah hal utama
Agar hidup bahagia dan tenang
Baca juga: Belajar Pantun: Pengertian, Struktur, Unsur, dan Contohnya |
Jenis pantun
Selain dari segi struktur dan rima, pantun juga memiliki banyak jenis berdasarkan tema atau isinya. Beberapa jenis pantun yang dikenal antara lain:1. Pantun Nasib
Menggambarkan kondisi hidup seseorang, sering kali bernuansa melankolis atau reflektif.2. Pantun Persahabatan
Mengangkat tema persahabatan dan kehangatan hubungan antarteman.3. Pantun Jenaka
Mengandung humor atau candaan ringan untuk menghibur pendengar.4. Pantun Agama dan Pantun Nasihat
Memberikan ajaran moral, larangan, dan imbauan berdasarkan nilai-nilai kebaikan.5. Pantun Kepahlawanan
Menceritakan semangat juang, nasionalisme, dan patriotisme.6. Pantun Adat dan Pantun Budi
Mengandung nilai-nilai budaya, norma, dan sikap sopan santun dalam kehidupan masyarakat.7. Pantun Perkenalan
Digunakan sebagai pembuka percakapan atau perkenalan diri.8. Pantun Teka-teki
Menyampaikan pertanyaan atau tebakan dengan rima yang menarik.9. Pantun Kias dan Pembahasa
Menggunakan majas dan peribahasa untuk menyampaikan pesan secara tersirat.Dengan bentuknya yang sederhana namun bermakna, pantun menjadi bukti sastra lama tetap relevan dan menarik untuk dipelajari. Melalui pantun, siswa dapat belajar berbahasa secara kreatif sekaligus memahami nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakat. Pelestarian pantun sebagai warisan budaya tak hanya penting dalam dunia pendidikan, tetapi juga dalam menjaga jati diri bangsa. (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News