"Kalau kalian berendam di air laut, maka yang terjadi adalah air dari kulit kalian keluar ke laut. Karena air laut itu hipertonik (konsentrasi garam tinggi), sedangkan cairan tubuh kita hipotonik (konsentrasi garam rendah)," papar dosen Biologi IPB University dalam video edukatif di akun Instagram @gradient_idn dikutip Kamis, 8 Mei 2025.
Dia menuturkan proses tersebut disebut osmosis, yaitu pergerakan air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi untuk menyeimbangkan kadar larutan. Akibatnya, air dari dalam sel tubuh justru ditarik keluar, sehingga kulit dan rambut terasa kering meskipun berada di dalam air.
Baca juga: Suka Beli Pakaian Thrifting, Dokter UGM Bagikan Tips Cegah Penularan Penyakit Kulit |
Tak hanya menyebabkan kulit kering, fenomena ini juga menjelaskan mengapa air laut tidak bisa dikonsumsi. “Kalau orang tersesat di laut, meskipun dikelilingi oleh air, ia tetap bisa kehausan karena tidak bisa minum air laut. Air dari tubuhnya justru akan keluar karena osmosis,” ujar
Berry yang juga Plt. Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendiktisaintek.
Ini menunjukkan ilmu biologi sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, bahkan saat kita sedang liburan ke pantai. Jadi, lain kali setelah bermain di laut, jangan heran jika kulitmu terasa lebih kering dari biasanya! (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News