Bangunan roboh akibat gempa di Mamuju, Sulbar. Foto: AFP.
Bangunan roboh akibat gempa di Mamuju, Sulbar. Foto: AFP.

Akademisi: Mitigasi Bencana Perlu Didukung Tata Ruang Wilayah

Antara • 20 Januari 2021 15:49
Purwokerto: Upaya mitigasi jadi bagian penting guna mencegah dampak besar bencana. Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Indra Permanajati mengingatkan upaya pengurangan risiko bencana itu perlu didukung pengelolaan tata ruang wilayah.
 
"Tata ruang dan pengembangan wilayah perlu dikelola dengan baik guna mendukung upaya mitigasi bencana," kata Indra di Purwokerto, Rabu, 20 Januari 2021.
 
Koordinator bidang Bencana Geologi Pusat Mitigasi Unsoed tersebut menjelaskan bahwa secara garis besar terdapat dua penyebab utama bencana alam, baik itu bencana geologi ataupun hidrometeorologi.

"Dari beberapa kejadian bencana yang terjadi didapatkan beberapa kesimpulan sederhana mengenai penyebab kejadian bencana yaitu karena kondisi alam dan karena pengelolaan yang kurang tepat dari pengembangan wilayah," jelasnya.
 
Baca: Bahas Perangkat Peredam Gempa, Paper UGM Terbaik di Ajang SCESCM
 
Kondisi alam dan pengelolaan tata ruang yang kurang baik, menurut dia, selalu mengiringi terjadinya bencana geologi maupun geomorfologi di Tanah Air. Ada dua hal yang dapat meminimalkan risiko bencana. 
 
"Yaitu di daerah tersebut secara alamiah tidak berpotensi tinggi terhadap bencana dan yang kedua adalah memastikan telah dilakukannya pengelolaan yang tepat terkait pengembangan wilayahnya dengan memperhatikan faktor bencana di dalamnya," terangnya.
 
 

Anggota Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia itu menyebut kedua hal tersebut memiliki keterkaitan dalam mendukung optimalisasi upaya mitigasi bencana. Jika hanya satu faktor saja yang terpenuhi, katanya, maka masih terdapat kemungkinan risiko bencana.
 
Namun demikian, dalam mitigasi perlu upaya untuk memastikan bahwa dua faktor di atas telah terpenuhi di masing-masing wilayah. Bila dilakukan evaluasi lebih lanjut potensi terhadap bencana ada di hampir seluruh wilayah di Indonesia.
 
Baca: Digitalisasi Sekolah, Nadiem Bakal Fokus Tutup Blank Spot
 
"Bahkan di Kalimantan pun yang dinilai aman dari bencana gempa, tsunami, gunung berapi, dan tanah longsor, masih terkena bencana banjir. Jadi wilayah di Indonesia memang hampir semuanya berpotensi bencana," ujarnya.
 
Ia menambahkan, tidak semua wilayah berpotensi tinggi bencana. Hanya wilayah-wilayah yang dekat dengan sumber bencana yang mempunyai potensi tinggi.
 
"Kalau suatu wilayah rawan terhadap bencana namun pengelolaannya tepat dan mitigasinya juga tepat maka risiko bencana dapat diminimalisir," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan