Pakar bidang analisis kehalalan produk Universitas Gadjah Mada (UGM), Abdul Rohman, mengungkap tahapan mendeteksi kandungan minyak babi pada sebuah wadah makanan. Menurutnya untuk mendeteksi kandungan minyak babi diperlukan ekstraksi.
“Pertama-tama dilakukan ekstraksi sehingga lemak babi dapat terekstraksi dan selanjutnya dianalisis dengan metode tertentu,” jelas Abdul dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 29 Agustus 2025.
Metode yang kerap digunakan yaitu dengan menggunakan kromatografi gas yang dilengkapi dengan detektor spektrometer massa (GC-MS). Hal ini untuk mengidentifikasi asam-asam lemak yang ada.
| Baca juga: Apa Itu Ompreng MBG? Intip Standar dan Spesifikasi Buatan Dalam Negeri Yuk! |
“Asam-asam lemak yang diperoleh dilakukan semacam perbandingan dengan asam lemak yang teridentifikasi dalam lemak babi,” kata dosen Fakultas Farmasi UGM ini.
Abdul menuturkan selain metode GC-MS, metode yang dapat digunakan adalah dengan LC-HRMS melalui identifikasi penanda lemak babi. “Metode ini umumnya lebih banyak digunakan oleh para ahli,” ujar dia.
Dia mendunga kandungan minyak babi dalam ompreng dijadikan sebagai komponen pelemas. “Bisa saja lemak babi ini dijadikan sebagai komponen pelemas sebagai bahan campuran untuk minyak yang lain, misal minyak mineral,” ungkap dia.
Namun, dia tidak menanggapi lebih jauh soal kandungan minyak babi dalam ompreng di menu MBG. Pasalnya, kasus ini tengah diselidiki oleh tim BGN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
