FITNESS & HEALTH
Diduga Mengandung Minyak Babi, BPOM Siap Uji Ompreng MBG!
Mia Vale
Rabu 27 Agustus 2025 / 13:31
Jakarta: Seperti kita tahu, Presiden Prabowo mencanangkan program Makanan Bergizi Gratis untuk anak-anak sekolah. Program ini pun sudah berjalan beberapa waktu.
Namun, baru-baru ini terdapat isu yang beredar di masyarakat, kalau ompreng untuk program MBG tersebut mengandung bahan berbahaya dan minyak babi. Benarkah, lantas apa yang dilakukan pemerintah?
Baca juga: 4 Makanan dan 1 Minuman Ini Sebaiknya Tidak Disimpan di Pintu Kulkas
Dinukil dari Antara, mengenai polemik ompreng untuk MBG ini telah meresahkan masyarakat. Dan Badan Gizi Nasional (BGN) pun telah merespons isu tersebut.
Meskipun BGN membantah telah melakukan pengadaan langsung untuk ompreng tersebut, namun mereka tetap akan memeriksa kebenaran hal itu.
"Sedang check and recheck (diperiksa kembali)," tegas Dadan Hindayana, Kepala BGN, seperti yang kami lansir dari Antara (16/8). Memang, dari kabar yang beredar luas, ompreng atau food tray tersebut itu diimpor dari Chaoshan, China
Dari berkembangnya isu ompreng tersebut, diduga ada praktik pemalsuan label "Made in Indonesia" dan logo SNI pada ompreng yang sebenarnya diproduksi di China.

(Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi meminta masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah rumor negatif apalagi yang berkaitan dengan program pemerintah. Selama uji lab BPOM belum dilakukan, kemungkinannya masih benar atau tidak. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Menurut laporan investigasi Indonesia Business Post di beberapa pabrik di Chaoshan, Cina, ditemukan indikator yang menunjukkan bahwa produksi nampan makanan, baik tipe 201 maupun 304, kemungkinan melibatkan penggunaan minyak lemak babi untuk melumasi.
Isu yang menjadi polemik mengenai ompreng untuk program MBG yang diduga mengandung minyak babi dan tidak sesuai standar, telah ditanggapi oleh pihak pemerintah, dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan siap melakukan pengujian serta Badan Gizi Nasional (BGN).
Berdasar Standar Nasional Indonesia (SNI) 9369:2025 tentang wadah bersekat (food tray), ompreng ini aman karena terbuat dari baja tahan karat untuk makanan guna mendukung Program MBG.
"Standar ini kami tetapkan pada 18 Juni 2025 melalui Keputusan Kepala BSN Nomor 182/KEP/BSN/6/2025. Ini merupakan standar baru hasil pengembangan sendiri yang disusun oleh Komite Teknis 77-02, Produk Logam Hilir," papar Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN Hendro Kusumo.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan hal itu perlu diuji, salah satunya dapat dilakukan oleh BPOM. "Kalau pembuktian, misalnya soal nampan itu, nanti bisa diujilah," jelas Hasan Nasbi, di kantor PCO, Jakarta Pusat (26/8).
"Nampannya begitu sampai di sini bisa diuji di BPOM. Bisa diuji, diuji di laboratorium independen, benar enggak begitu?" tambah Hasan Nasbi.
Penyampaian ini, sejalan dengan sikap Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Menurutnya, jika memang terbukti ada kandungan babi yang merupakan hewan yang diharamkan dikonsumsi oleh umat Muslim pada ompreng MBG, maka pemerintah harus memperbaikinya.
Tak hanya itu, Hasan juga mengatakan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Kepala BPOM, Taruna Ikrar. Dia meminta semua pihak memeriksa dulu kabar yang beredar.
"Kita bisa uji kok tadi saya sudah ketemu sama Kepala BPOM. Jadi itu pentingnya kita tidak gampang termakan isu yang sensitif, dan itu kan perlu diperiksa," terang Hasan.
Dan sejauh ini, Hasan dan pemerintah yang terlibat, tidak menemukan, adanya nampan MBG yang mengandung minyak babi.
Hasan juga meminta masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah rumor negatif apalagi yang berkaitan dengan program pemerintah. Selama uji lab BPOM belum dilakukan, kemungkinannya masih benar atau tidak.
Baca juga: Mau Otak Tetap Sehat? Konsumsi Makanan Ini
"Tadi saya sudah ketemu sama Kepala BPOM, dan itu akan diperiksa," imbuh Hasan. Sekali lagi dia mengimbau, pentingnya kita tidak gampang termakan isu yang sensitif, katena hal itu masih perlu diperiksa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Namun, baru-baru ini terdapat isu yang beredar di masyarakat, kalau ompreng untuk program MBG tersebut mengandung bahan berbahaya dan minyak babi. Benarkah, lantas apa yang dilakukan pemerintah?
Baca juga: 4 Makanan dan 1 Minuman Ini Sebaiknya Tidak Disimpan di Pintu Kulkas
Impor dari China
Dinukil dari Antara, mengenai polemik ompreng untuk MBG ini telah meresahkan masyarakat. Dan Badan Gizi Nasional (BGN) pun telah merespons isu tersebut.
Meskipun BGN membantah telah melakukan pengadaan langsung untuk ompreng tersebut, namun mereka tetap akan memeriksa kebenaran hal itu.
"Sedang check and recheck (diperiksa kembali)," tegas Dadan Hindayana, Kepala BGN, seperti yang kami lansir dari Antara (16/8). Memang, dari kabar yang beredar luas, ompreng atau food tray tersebut itu diimpor dari Chaoshan, China
Dari berkembangnya isu ompreng tersebut, diduga ada praktik pemalsuan label "Made in Indonesia" dan logo SNI pada ompreng yang sebenarnya diproduksi di China.

(Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi meminta masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah rumor negatif apalagi yang berkaitan dengan program pemerintah. Selama uji lab BPOM belum dilakukan, kemungkinannya masih benar atau tidak. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Menurut laporan investigasi Indonesia Business Post di beberapa pabrik di Chaoshan, Cina, ditemukan indikator yang menunjukkan bahwa produksi nampan makanan, baik tipe 201 maupun 304, kemungkinan melibatkan penggunaan minyak lemak babi untuk melumasi.
Isu yang menjadi polemik mengenai ompreng untuk program MBG yang diduga mengandung minyak babi dan tidak sesuai standar, telah ditanggapi oleh pihak pemerintah, dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan siap melakukan pengujian serta Badan Gizi Nasional (BGN).
Berdasar Standar Nasional Indonesia (SNI) 9369:2025 tentang wadah bersekat (food tray), ompreng ini aman karena terbuat dari baja tahan karat untuk makanan guna mendukung Program MBG.
"Standar ini kami tetapkan pada 18 Juni 2025 melalui Keputusan Kepala BSN Nomor 182/KEP/BSN/6/2025. Ini merupakan standar baru hasil pengembangan sendiri yang disusun oleh Komite Teknis 77-02, Produk Logam Hilir," papar Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN Hendro Kusumo.
BPOM akan uji coba
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan hal itu perlu diuji, salah satunya dapat dilakukan oleh BPOM. "Kalau pembuktian, misalnya soal nampan itu, nanti bisa diujilah," jelas Hasan Nasbi, di kantor PCO, Jakarta Pusat (26/8).
"Nampannya begitu sampai di sini bisa diuji di BPOM. Bisa diuji, diuji di laboratorium independen, benar enggak begitu?" tambah Hasan Nasbi.
Penyampaian ini, sejalan dengan sikap Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Menurutnya, jika memang terbukti ada kandungan babi yang merupakan hewan yang diharamkan dikonsumsi oleh umat Muslim pada ompreng MBG, maka pemerintah harus memperbaikinya.
Tak hanya itu, Hasan juga mengatakan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Kepala BPOM, Taruna Ikrar. Dia meminta semua pihak memeriksa dulu kabar yang beredar.
"Kita bisa uji kok tadi saya sudah ketemu sama Kepala BPOM. Jadi itu pentingnya kita tidak gampang termakan isu yang sensitif, dan itu kan perlu diperiksa," terang Hasan.
Dan sejauh ini, Hasan dan pemerintah yang terlibat, tidak menemukan, adanya nampan MBG yang mengandung minyak babi.
Hasan juga meminta masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah rumor negatif apalagi yang berkaitan dengan program pemerintah. Selama uji lab BPOM belum dilakukan, kemungkinannya masih benar atau tidak.
Baca juga: Mau Otak Tetap Sehat? Konsumsi Makanan Ini
"Tadi saya sudah ketemu sama Kepala BPOM, dan itu akan diperiksa," imbuh Hasan. Sekali lagi dia mengimbau, pentingnya kita tidak gampang termakan isu yang sensitif, katena hal itu masih perlu diperiksa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)