Untuk memenuhi kebutuhan itu, foodtray atau ompreng berupa wadah dengan penutup digunakan untuk menyimpan dan mendistribusikan makanan. Baru-baru ini, muncul isu ompreng MBG menggunakan material tidak sesuai standar hingga indikasi pelumas berbahan minyak babi dalam proses produksinya.
Sebenarnya apa itu ompreng MBG dan bagaimana produksinya? Yuk kita simak ulasannya dikutip dari YouTube @kemenperin_ri:
Apa itu ompreng MBG?
Ompreng MBG merupakan foodtray berbahan stainless steel yang digunakan untuk menyimpan dan mendistribusikan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Fungsi ompreng ini untuk menjaga makakan tetap higienis, aman dan layak dikonsumsi.Foodtray yang diproduksi di dalam negeri menggunakan material stainless steel 304 yang memenuhi standar food grade untuk wadah makanan. Foodtray lokal juga lebih awet untuk penggunaan jangka panjang dengan ketebalan yang sesuai.
Saat ini, industri lokal mampu memproduksi foodtray dalam negeri dengan potensi suplai sebesar 15 juta set hingga akhir 2025. Dengan kualitas sesuai standar, produk dalam negeri diharapkan dapat mendukung keberlanjutan industri nasional sekaligus membuka peluang lapangan kerja. Pemerintah juga akan terus berupaya menjaga ketersediaan foodtray dalam negeri.
Sebelumnya, beredar di media sosial laporan dari Indonesia Business Post yang melakukan investigasi di wilayah Chaoshan, bagian timur Provinsi Guangdong, China, yang diduga merupakan importir ompreng untuk Program MBG di Indonesia.
Dalam laporan tersebut, tim Indonesia Business Post melaporkan penemuan 30-40 pabrik yang memproduksi ompreng makanan untuk pasar global, termasuk salah satunya diduga untuk Program MBG di Indonesia.
Baca juga: Diduga Mengandung Minyak Babi, BPOM Siap Uji Ompreng MBG! |
Laporan tersebut mengklaim penemuan dugaan praktik pemalsuan label "Made in Indonesia" dan logo SNI pada ompreng yang sebenarnya diproduksi di China. Selain itu, penggunaan ompreng tipe 201 yang diduga mengandung mangan (logam berwarna putih keabu-abuan) yang tinggi dan tidak cocok untuk makanan asam serta ditemukan indikasi adanya penggunaan minyak babi atau lard dalam ompreng yang diproduksi.
Namun, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyatakan telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9369:2025 tentang wadah bersekat (foodtray) dari baja tahan karat untuk makanan guna mendukung Program MBG.
Ompreng MBG bakal diuji laboratorium
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menanggapi kabar viral terkait dugaan kandungan minyak babi pada produk nampan Program MBG produksi China itu. Dia mengatakan isu tersebut bisa dibuktikan melalui uji laboratorium BPOM."Kalau pembuktian, misalnya soal nampan itu, nanti kan bisa diuji lah. Nampannya begitu sampai di sini, bisa diuji di BPOM, juga bisa diuji di laboratorium independen, benar enggak begitu," kata Hasan Nasbi dikutip dari laman Antara, Rabu, 27 Agustus 2025.
Ia mengajak publik tidak percaya begitu saja tentang informasi tersebut. Setiap informasi di ruang publik perlu diverifikasi melalui otoritas berwenang agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan adanya kandungan minyak babi dalam produk yang dipersoalkan.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan siap menindaklanjuti dugaan ompreng MBG mengandung lemak babi. Pihaknya siap melakukan pengujian laboratorium.
“Badan POM akan menindaklanjuti isu ini dalam bentuk pengujian. Kita punya laboratorium yang memungkinkan untuk melakukan tes tersebut,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar.
Dia menyampaikan langkah pengujian laboratorium dilakukan untuk menemukan kebenaran dari isu tersebut. Meskipun tidak menyampaikan waktu pengujian secara spesifik, Taruna memastikan pengujian laboratorium segera dilakukan dalam waktu dekat.
"Nanti kami tindak lanjuti secepat mungkin," ujar Taruna Ikrar. (Bramcov Stivens Situmeang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id