Sleman: Calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan menyoroti dunia penelitian di Indonesia yang tak berkembang, dalam acara 'Desak Anies' di sebuah kafe Jalan Kaliurang Kilometer 12 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu, 22 Oktober 2023. Hal itu menjawab pertanyaan Hamada Syarif Habiburrahman, mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). 

"(Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf) Habibi menyebut negara maju adalah negara yang menemukan teknologi bukan mengadopsi teknologi yang sudah berkembang," kata Hamada. 

Mendapat pertanyaan itu, Anies menyadari persoalan itu. Ia setidaknya pernah berada di posisi Gubernur DKI Jakarta dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 

"Masalah peneliti ada beberapa hal yang bisa dikerjakan harus ada komitmen anggaran yang cukup dari negara untuk penelitian. Dan itu dilakukan oleh anggaran pemerintah sendiri," kata mantan Rektor Universitas Paramadina ini. 
 

Baca: Anies akan Masukan Pemberantasan Judi Online di Visi Misi

Kedua, Anies melanjutkan, pemerintah memberikan insentif kepada perusahaan untuk melakukan riset dengan memberikan keringanan pajak atau berbagai bentuk keringanan lainnya. Menurutnya, hal ini agar swasta juga mau terlibat di dalam kegiatan penelitian. 

Ketiga, membuka ruang kerja sama dengan lembaga-lembaga penelitian global yang memiliki agenda yang bisa dilaksanakan di Indonesia. Anies menyatakan finansial, swasta, dan internasional perlu berjalan. 

"Jadi fiskal anggaran ditambah, swastanya dilibatkan, internasionalnya diundang untuk terlibat," ujarnya. 

Ia juga menyebut regulasi juga elemen penting yang mesti dibenahi. Anies mengatakan regulasi terkait penelitian harus disederhanakan. 

"Karena sekarang administrasinya menyita energi dan proses perizinan membuat peneliti diuji kesabarannya. Mau tetap meneliti atau tidak, saking lamanya proses perizinan," kata dia. 

Ia juga menegaskan para peneliti maupun badan-badan penelitian perlu didorong berkolaborasi sesuai bidangnya. Hal itu bertujuan agar penelitiannya bisa lebih luas. 

"Sehingga dia tak hanya jago kandang tapi juga dia jadi jago di level global, bidang-bidang riset yang dilakukan memang terbarukan," ungkapnya. 

Ketiga, ia menambahkan, menggunakan pengadaan barang tipe 3 dan 4 untuk kegiatan penelitian. Tujuannya agar ada kelonggaran di dalam mengelola anggaran. 

"Dengan begitu peneliti punya ruang untuk melakukan dalam aktivitas penelitian, termasuk di bidang-bidang ilmu dasar," jelasnya. 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((WHS))