Yogyakarta: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal menyoroti Kabupaten Sleman dalam gelaran pemilihan
kepala daerah (Pilkada) 2024. Kemungkinan ini dilakukan berdasarkan evaluasi hasil Pemilu 14 Februari lalu.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu DIY, Umi Illiyina, mengatakan, banyak pertimbangan sehingga diputuskan Sleman menjadi wilayah sorotan dalam proses Pilkada 2024.
"Sleman jadi wilayah yang kita fokus karena tokoh-tokoh nasional pusatnya di sana. Perguruan tinggi, lalu mahasiswa," kata Umi di Yogyakarta pada Senin, 25 Maret 2024.
Umi juga mengatakan Sleman menjadi titik terjadinya intimidasi terhadap penyelenggara dalam Pemilu 2024. Saat itu puluhan pemilih memaksa menggunakan hak pilihnya di sebuah TPS.
"Saat itu hoaks menjadi salah satu pemicu orang tak masuk dalam daftar pemilih memaksa menggunakan hak pilih di TPS," kata dia.
Hal-hal di atas, kata Umi, menjadi bagian catatan pengawas. Ia menegaskan pihaknya telah mencermati sejumlah peristiwa yang berpotensi mengganggu proses pilkada pada November mendatang.
Salah satu poinnya, Bawaslu berupaya mencegah terjadinya pemungutan suara ulang (PSU) maupun pemungutan suara lanjutan (PSL). Setidaknya ada lebih dari 20 TPS yang menggelar PSU dan PSL pada Pemilu lalu, khususnya di Sleman.
"Kemarin ada PSU di 17 TPS dan PSL di 6 TPS di Sleman. Ini jadi evaluasi untuk meminimalisasi agar tidak terjadi pada Pilkada nanti," tuturnya.
Ia menambahkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia badan adhoc juga menjadi evaluasi. Selain itu, ada juga
proses pemutakhiran pemilih agar tidak ada pemegang hak pilih tak terdaftar.
"Yang jelaskan kami sudah mempersiapkan skema. Evaluasi pemilu jadi tindak lanjut kami di Pilkada," jelasnya.
Selain Sleman, ada 4 wilayah lain yang menyelenggarakan Pilkada di DIY. Empat wilayah itu yakni Kabupaten Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))