Sleman: Sejumlah awak media sempat dilarang meliput proses pelipatan surat suara pemilihan presiden (
Pilpres) 2024 di gudang logistik yang beralamat di Jalan Kebon Agung Dusn Ngemplak Nganti, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati,
Kabupaten Sleman.
Petugas pelipatan tak membolehkan media masuk gedung yang sedang dilakukan untuk pelipatan surat suara. Seorang jurnalis yang meliput, Mardian mengaku sempat dibolehkan mengambil gambar ketika persiapan pelipatan. Saat akan memulai pelipatan, awak media dilarang masuk gudang.
"Waktu pelipatan surat suara akan dimulai dan masing-masing kelompok mengambil surat suara, wartawan diminta keluar oleh seorang staf bahkan saat ditanyakan perihal kenapa tidak diizinkan staf tersebut mengatakan peraturan
KPU RI," kata Mardian dihubungi pada Rabu, 3 Januari 2024.
Ia mengatakan peliputan tahapan persiapan KPU selama ini terbuka. Pihaknya dalam beberapa masa pemilu hampir selalu melakukan peliputan, termasuk pelipatan surat suara. Kejadian di Sleman, kata dia, saat itu dialami para jurnalis televisi.
"Kami juga konfirmasi ke wilayah Bantul dan mendapat info dari rekan-rekan di sana proses pelipatan suara terbuka dan bisa diliput," kata dia.
Saat dikonfirmasi, Ketua KPU Kabupaten Sleman, Ahmad Baehaqi membantah hal itu. Meskipun, para jurnalis di lapangan tak bisa memperoleh gambar proses pelipatan.
"Tidak, terbuka. Mangga (silakan), kalau akan meliput. Dapat masuk dari pintu Timur gudang," katanya.
Baehaqi mengatakan permintaan maaf dan lembaganya tidak bermaksud melarang peliputan. Ia menyebut niatnya saat itu boleh ambil gambar dari luar area sortir dan lipat.
"Sehingga, antara tenaga sortir lipat dengan yang lain tidak bercampur. Juga memudahkan pengawas dalam mengawasi tenaga sortir lipat. Mangga kalau akan meliput sesuai area yang ditentukan," ucapnya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman, Arjuna Al Ichsan mengatakan proses pelipatan surat suara terbuka untuk peliputan media. Menurut dia, hal itu dimaksud untuk area tertentu.
"Biasanya itu aturan internalnya KPU Sleman. Nanti coba tak lihat aturannya," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((WHS))