Jakarta: Jaga Pemilu khawatir pelanggaran dalam pemilihan umum (pemilu) menjadi kebiasaan yang diwajarkan di masa depan. Sebab, Jaga Pemilu menilai adanya pembiaran aneka pelanggaran selama Pemilu 2024.

"Kita lihat pemilu di Indonesia akan mengalami new normal. Ada normalisasi pelanggaran-pelanggaran dalam bentuk pembiaran," kata Ketua Tim Pemantau Jaga Pemilu Luky Djani dalam konferensi pers di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Maret 2024.

Luky mencontohkan pelanggaran itu berupa seperti penggunaan sumber daya publik. Termasuk, pengerahan aparatur negara untuk memenangkan kandidat tertentu.

"Belakangan, praktik ini semakin mengental terutama pada Pemilu 2024," papar dia.
 

Baca juga: Hasto Sebut Pemilu Hasil Bansos Effect, Gerindra: Nyinyiran Nenek-nenek

Bahkan, kata Luky, tindakan itu mirip dengan pemilu saat orde baru. Kala itu, pemerintah memobilisasi aparatur untuk memenangkan partai yang berkuasa.

"Kita mengalami siklus kembali ke masa lalu karena modus operasinya mirip dengan 2024. Harapannya ini bisa dimitigasi agar tidak terjadi malapraktik pemilu," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((AGA))