Jakarta: Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dinilai meninggalkan legasi serius untuk Pemilu 2029. Yakni, berbagai permasalahan krusial dalam tahapan pemilu yang menuai polemik di publik.

"Ini yang memang harus direspons secara serius maka pemilu ini buat saya belum selesai, dalam arti bagaimana memberikan legacy untuk pemilu yang akan datang gitu ya," kata Guru Besar Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro dalam program Crosscheck by Medcom.id di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 12 Mei 2024.

Siti menilai Pemilu 2024 sejatinya menimbulkan sisi was-was situasi yang serupa bakal terulang. Salah satunya terkait perubahan aturan untuk kepentingan pihak tertentu dan mengorbankan konstitusi.

"Apakah kita nanti mengalami hal yang sama, kan gitu, untuk supaya tidak mengalami hal yang sama, maka dituntaskan. (Contohnya) permasalahan krusial termasuk mengapa harus mengubah-ubah peraturan di saat tahapan pemilu dilakukan," ujar Siti.
 

Baca juga: Akademisi Minta Pihak yang Bersengketa di Pileg 2024 untuk Serius

Catatan lain dari Pemilu 2024 yakni tergeraknya para civitas akademika. Mereka menyoroti soal etika politik serta permasalahan konstitusi. Siti menyebut hal itu sebagai dramaturgi.

"Pemilu ini dramaturginya luar biasa, concern dari para guru besar itu menunjukkan bahwa ada etika yang luar biasa dilanggar. Ketika menyerempet ke konstitusi dan konstitusi pun seolah-olah bisa ditabrak begitu saja, itu yang namanya intelektual para guru besar punya tanggung jawab moral untuk mengingatkan," jelas Siti.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((END))