Jelang Pemilu, Pemkot Bogor Targetkan Rekam Data 22 Ribu Pelajar
ilustrasi/Medcom.id
Bogor: Pemkot Bogor menargetkan merekam 22 ribu remaja yang masuk kategori wajib pemilih pemula. Hingga pertengahan Juni 2023, Pemkot Bogor baru merekam data 6.380 remaja.
"Diperlukan perhatian khusus bagi para pelajar yang merupakan para wajib KTP-e pertama," ujar Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Bogor, Kamis, 15 Juni 2023.
Siswa-siswa SMA/sederajat yang saat ini dilakukan perekaman data, pada Pemilihan Umum 2024 diharapkan sudah memiliki e-KTP sehingga dapat memberikan hak suaranya pada pemilu nanti.
Program perekaman yang dilakukan Disdukcapil Kota Bogor ke sekolah-sekolah ini diharapkan memberikan kemudahan bagi para siswa SMA atau sederajat sehingga tidak perlu mengganggu waktu mereka belajar dengan meliburkan diri untuk mengurusnya.
Melalui program ini, Kota Bogor mempersiapkan perekaman di sekolah dan pencetakan bagi yang berusia 17 tahun sehingga sangat membantu dan berguna bagi para siswa.
"Alhamdulillah selama program ini berjalan respon para siswa bagus. Walaupun pada awalnya para siswa belum menyadari pentingnya identitas pribadi, Dengan sosialisasi yang penyampaiannya disesuaikan kondisi para pelajar, akhirnya mereka sadar akan pentingnya proses perekaman KTP-e ini sebagai faktor legalitas kependudukan," jelas Dedie.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor, Ganjar Gunawan, mengatakan program ini terus dilaksanakan sampai akhir tahun 2023 atau sebelum pelaksanaan pemilu serentak pada 14 Februari 2024.
Untuk siswa yang belum 17 tahun dilaksanakan perekaman, sementara yang sudah memasuki 17 tahun direkam dan dicetak KTP-e langsung.
Sosialisasi dilakukan melalui cara-cara sederhana, seperti melalui kuis seputar pengetahuan administrasi kependudukan maupun pengetahuan umum yang bersifat spontan dengan memberikan hadiah.
"Di lingkungan para siswa pengetahuan administrasi kependudukan sangat minim dan kalau terlalu serius para siswa jadi kurang fokus. Kalau dengan cara kuis dan reward mereka langsung atensi. Jadi kita lakukan edukasi ini ringan dan menyenangkan," kata Ganjar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((NUR))
"Diperlukan perhatian khusus bagi para pelajar yang merupakan para wajib KTP-e pertama," ujar Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Bogor, Kamis, 15 Juni 2023.
Siswa-siswa SMA/sederajat yang saat ini dilakukan perekaman data, pada Pemilihan Umum 2024 diharapkan sudah memiliki e-KTP sehingga dapat memberikan hak suaranya pada pemilu nanti.
Program perekaman yang dilakukan Disdukcapil Kota Bogor ke sekolah-sekolah ini diharapkan memberikan kemudahan bagi para siswa SMA atau sederajat sehingga tidak perlu mengganggu waktu mereka belajar dengan meliburkan diri untuk mengurusnya.
Melalui program ini, Kota Bogor mempersiapkan perekaman di sekolah dan pencetakan bagi yang berusia 17 tahun sehingga sangat membantu dan berguna bagi para siswa.
| Baca: Belum Rekam KTP-el, 16 Ribu Warga Gorontalo Terancam Tak Bisa Ikut Pemilu 2024 |
"Alhamdulillah selama program ini berjalan respon para siswa bagus. Walaupun pada awalnya para siswa belum menyadari pentingnya identitas pribadi, Dengan sosialisasi yang penyampaiannya disesuaikan kondisi para pelajar, akhirnya mereka sadar akan pentingnya proses perekaman KTP-e ini sebagai faktor legalitas kependudukan," jelas Dedie.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor, Ganjar Gunawan, mengatakan program ini terus dilaksanakan sampai akhir tahun 2023 atau sebelum pelaksanaan pemilu serentak pada 14 Februari 2024.
Untuk siswa yang belum 17 tahun dilaksanakan perekaman, sementara yang sudah memasuki 17 tahun direkam dan dicetak KTP-e langsung.
Sosialisasi dilakukan melalui cara-cara sederhana, seperti melalui kuis seputar pengetahuan administrasi kependudukan maupun pengetahuan umum yang bersifat spontan dengan memberikan hadiah.
"Di lingkungan para siswa pengetahuan administrasi kependudukan sangat minim dan kalau terlalu serius para siswa jadi kurang fokus. Kalau dengan cara kuis dan reward mereka langsung atensi. Jadi kita lakukan edukasi ini ringan dan menyenangkan," kata Ganjar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((NUR))
BERITA TERKAIT
