Jakarta: Anggota DPR dari Fraksi
PDIP Adian Napitupulu, menegaskan pihaknya tengah mematangkan kesiapan untuk menggulirkan hak angket
kecurangan Pemilu 2024 di
DPR. Pematangan dilakukan sembari menunggu keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pengguliran hak angket.
“Saya disampaikan Sekjen (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto), kita harus berhitung, kalau maju tidak boleh setengah-setengah. Sehingga kemudian kita lengkapi segala sesuatunya, argumentasinya, dasar hukumnya, pertimbangan filosofinya,” ujar Adian, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024.
Dia menyebut Megawati merupakan sosok yang berani melawan kekuasaan pada saat medio 1996-1997. “Ketika dulu 96-97 orang tidak berani head to head dengan kekuasaan. Ibu Megawati melakukan itu. Saat itu pemilu 97 Ibu Megawati katakan dengan tegas saya Megawati Soekarnoputri tidak gunakan hak pilih,” ujar dia.
Kemudian, ada perisitiwa 27 Juli dan rangkaiannya. Ketika selesai peristiwa 27 Juli, kata Adian, orang yang pakai baju kaus pro Megawati ditangkap dan dikejar.
Adian mengemukakan peringatan 27 Juli setiap tahunnya selalu dikejar-kejar oleh polisi. Namun, tidak ada kata mundur dari seorang Megawati.
“Sampai lahirlah kemudian berbagai peristiwa termasuk demokrasi. Nah tau gak yang memimpin PDIP ini adalah orang yang sama. Dengan keberanian yang saya rasa sama. Dengan konsistensi yang juga sama,” ungkap Adian.
Adian menerangkan jika ingin paham soal bagaimana hak angket bekerja, perlu pelajari sejarah PDIP.
“Kalau kemudian dibilang bagian apakah PDIP akan oposisi atau tidak. Saya tidak akan menjawab hari ini, tapi kita pernah punya pengalaman oposisi 10 tahun gak berhenti-henti. Artinya tidak ada jawaban yang lebih baik dibandingkan belajar dari sejarah itu sendiri,” ujar Adian.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))