Jakarta: Sekretaris Jenderal
PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkritik keras pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pesta demokrasi tahun ini dinilai kombinasi atas rezim sebelum-sebelumnya.
"Kami menyatakan Pemilu 2024 perpaduan antara apa yang terjadi saat Pemilu 1971 (era orde baru) dan Pemilu 2009 (era Susilo Bambang Yudhoyono). Perpaduan sempurna," kata Hasto di Sekretariat Barikade 98, Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 18 Maret 2024.
Hasto mengacu pada penghitungan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sirekap dianggap sebagai alat konspirasi dan kejahatan
pemilu yang disengaja.
"Kecurangan hulu ke hilir tidak boleh dibiarkan," tegas dia.
Selain itu, Hasto menyoroti pelibatan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memuluskan langkah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden. Termasuk, pengerahan aparat negara untuk kepentingan elektoral.
Hasto menyebut fenomena itu membuat PDIP mengajak seluruh pihak untuk bangun. Kemudian menyerukan kebenaran terkait Pemilu 2024.
"Muncul pendapat pakar seperti Profesor Ikrar Nusa Bakti sebagai seruan moral karena ini adalah suatu negara dan kita pemilik negara ini," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))