Jakarta: Kementerian Agama melalui Direktorat Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menyiapkan pola baru manasik haji. Ini dilakukan agar pembinaan haji dapat tetap berjalan dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru.
“Seperti kita ketahui, pandemi covid-19 ini belum tahu kapan akan berkahir. Dalam kondisi seperti ini, Kemenag berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan kepada jemaah haji,” kata Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji Kemenag Arsyad Hidayat dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 September 2020.
Adaptasi kebiasaan baru dari program manasik haji akan dilakukan dengan pola pembelajaran jarak jauh (PJJ). Arsyad menyebutkan ada tiga model PJJ yang disiapkan Kemenag, yaitu secara offline, online, serta kombinasi keduanya.
Pada PJJ offline, pemberian manasik haji akan melibatkan media Lembaga Penyiaran Publik (LPP). Misalnya, melibatkan televisi atau radio.
"Kita bisa kerja sama dengan RRI atau TVRI yang merupakan lembaga penyiaran publik,” ujar dia.
Calon jemaah haji akan diberikan semacam modul yang berisi materi manasik haji untuk dipelajari di rumah. Kemudian, mereka diminta mengikuti siaran pembelajaran manasik melalui radio atau televisi untuk mengisi pertanyaan yang terdapat dalam modul.
“Kemudian pada hari yang yang ditentukan, hasil pekerjaan rumah jemaah akan diperiksa oleh pembimbing manasik,” kata Arsyad.
Baca: BIJB Siap Berangkatkan Haji 2021
Sedangkan pola manasik online disampaikan melalui platform media sosial. Mulai dari Youtube, Twitter, WhatsApp, Telegram, Instagram, hingga Zoom.
"Ketiga, menerapkan PJJ kombinasi (blended learning). Dalam pembelajaran ini akan mengintegrasikan pembelajaran tatap muka/offline dan yang menggunakan sumber belajar online,” terang Arsyad.
Arsyad berharap para pembimbing manasik menyiapkan diri untuk menerapkan pola baru ini. Dia pun mengingatkan agar calon jemaah haji selalu menerapkan protokol kesehatan.
Jakarta: Kementerian Agama melalui Direktorat Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menyiapkan pola baru manasik
haji. Ini dilakukan agar pembinaan haji dapat tetap berjalan dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru.
“Seperti kita ketahui, pandemi
covid-19 ini belum tahu kapan akan berkahir. Dalam kondisi seperti ini, Kemenag berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan kepada jemaah haji,” kata Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji Kemenag Arsyad Hidayat dalam keterangan tertulis, Jumat, 25 September 2020.
Adaptasi kebiasaan baru dari program manasik haji akan dilakukan dengan pola pembelajaran jarak jauh (PJJ). Arsyad menyebutkan ada tiga model PJJ yang disiapkan Kemenag, yaitu secara
offline,
online, serta kombinasi keduanya.
Pada PJJ
offline, pemberian manasik haji akan melibatkan media Lembaga Penyiaran Publik (LPP). Misalnya, melibatkan televisi atau radio.
"Kita bisa kerja sama dengan RRI atau TVRI yang merupakan lembaga penyiaran publik,” ujar dia.
Calon jemaah haji akan diberikan semacam modul yang berisi materi manasik haji untuk dipelajari di rumah. Kemudian, mereka diminta mengikuti siaran pembelajaran manasik melalui radio atau televisi untuk mengisi pertanyaan yang terdapat dalam modul.
“Kemudian pada hari yang yang ditentukan, hasil pekerjaan rumah jemaah akan diperiksa oleh pembimbing manasik,” kata Arsyad.
Baca: BIJB Siap Berangkatkan Haji 2021
Sedangkan pola manasik
online disampaikan melalui platform media sosial. Mulai dari
Youtube,
Twitter,
WhatsApp,
Telegram,
Instagram, hingga
Zoom.
"Ketiga, menerapkan PJJ kombinasi (
blended learning). Dalam pembelajaran ini akan mengintegrasikan pembelajaran tatap muka/
offline dan yang menggunakan sumber belajar
online,” terang Arsyad.
Arsyad berharap para pembimbing manasik menyiapkan diri untuk menerapkan pola baru ini. Dia pun mengingatkan agar calon jemaah haji selalu menerapkan protokol kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)