Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Seorang Wanita Mengaku Dilecehkan Dokter Rapid Test di Bandara Soetta

Siti Yona Hukmana • 19 September 2020 03:06

Akhirnya, Lisany menyetujui penawaran tersebut. Setelah mendapatkan hasil non-reaktif, Lisany pergi dari tempat rapid test dan beranjak ke departure gate atau pintu keberangkatan.
 
"Ternyata si dokter itu mengejar aku lalu mengajak untuk mengobrol di tempat yang sepi. Bodohnya aku kenapa aku ngikut-ngikut saja," ucap dia.
 
Saat mengobrol, Lisany mengaku diperas dokter tersebut. Dokter itu meminta imbalan atas perubahan hasil rapid test tersebut.

"Mbak, saya kan sudah bantu mbak nih, bisa lah mbak kasih berapa, saya juga sudah telepon atas sana sini, bisa lah mbak kasih. Di situ aku kaget dong, ya sudalah karena enggak mau ribet juga aku tanyain lah langsung berapa?," tutur Lisany.
 
Lisany mengaku akan memberikan Rp1 juta. Namun, dokter itu meminta tambah. Akhirnya, Lisany menetapkan Rp1,4 juta. Uang itu ditransfer ke rekening dokter tersebut.
 
Baca: Berkedok Razia, Polisi Peras Wisatawan Jepang di Bali
 
Sebelum mengirim uang, Lisany menyebut dokter itu memohon untuk tidak menyampaikan penggantian hasil rapid test itu ke orang lain. Dokter itu takut ada penumpang lain yang ingin mengubah hasil rapid test agar bisa bepergian.
 
"Jadi yang ngetes aku ada tiga orang, satu dokter, dua orang yang lain orang lab kayaknya," kata Lisany.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan