Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Seorang Wanita Mengaku Dilecehkan Dokter Rapid Test di Bandara Soetta

Siti Yona Hukmana • 19 September 2020 03:06

Namun, dia mengaku mendapatkan hasil reaktif setelah dilakukan rapid test oleh dokter tersebut. Dia pasrah setelah sempat tidak percaya.
 
"Di situ aku ya sudah pasrah, mau cancel flight juga enggak apa-apa, karena pergi ke Nias juga enggak urgen-urgen banget," tutur perempuan itu.
 
Anehnya, kata dia, dokter tersebut justru bertanya apakah jadi pergi atau tidak. Dia pun bingung karena hasil rapid test reaktif. Pasalnya, seseorang yang reaktif dilarang bepergian ke luar kota.

"Terus aku jawab 'lah memangnya bisa ya Pak? kan setahu saya ya kalau reaktif enggak bisa lanjut travel," tanya Lisany.
 
Baca: Rahayu Saraswati Menyayangkan Cuitan Pelecehan Terhadap Perempuan
 
Dokter itu kemudian menawarkan Lisany mengganti hasil rapid test tersebut menjadi non-reaktif. Dia sontak kaget dan bingung.
 
Lisany sempat menolaknya karena dapat membahayakan orang lain. Terlebih, fasilitas kesehatan di Nias sangat minim.
 
"Tapi, si dokternya malah terkesan 'maksa' biar aku tetap terbang ke Nias, katanya 'enggak apa-apa mbak, terbang saja, mbak enggak apa-apa kok sebenarnya, enggak bakal menularkan ke orang-orang di sana, kalau mau tetap berangkat ini saya rapid lagi bayar saja Rp150 ribu lagi buat tes ulangnya'," ujar Lisany menirukan pernyataan dokter itu.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan