Mural covid-19. Foto: MI/Andri Widiyanto
Mural covid-19. Foto: MI/Andri Widiyanto

Kaleidoskop 2021: Kabar Duka Mendadak Akibat Delta Merebak

Yogi Bayu Aji • 30 Desember 2021 12:24

Ada kisah anak yang kedua orang tuanya meninggal dalam waktu berdekatan karena covid-19. Selain itu, ada cerita soal anak yang kehilangan orang tuanya saat sedang mengantre mengisi tabung oksigen.
 
Kisah yang tak kalah banyak, yakni soal warga yang kehilangan keluarga maupun sahabat yang tengah isolasi mandiri. Sebelum pergi selama-lamanya, kebanyakan pasien dalam kondisi stabil. Duka ditinggal keluarga maupun sahabat ini rasanya sudah dirasakan sebagian masyarakat.
 
Korban covid-19 menyebar merata, tidak peduli tua atau muda, pejabat atau masyarakat biasa, maupun kaya atau miskin. Kesulitan mendapatkan perawatan yang memadai menjadi salah satu penyebab kepergian para pasien.

Keadaan ini dialami Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja yang meninggal usai terpapar covid-19 pada Minggu, 11 Juli 2021. Eka tidak ditangani di wilayah yang dipimpinnya karena unit perawatan intensif (ICU) di RS se-Kabupaten Bekasi sudah penuh.
 
Baca: Bupati Bekasi Tidak Dirawat di Kabupaten Bekasi Gara-gara RS Penuh
 
Berdasarkan data Satgas Covid-19, angka kematian pasien bertambah sejalan dengan ledakan kasus covid-19. Pada Mei 2021, kasus kematian per hari sekitar 99 hingga 247. Per Rabu, 30 Juni 2021, ada 467 kematian pasien covid-19 dalam sehari.
 
Kasus kematian akibat covid-19 tertinggi dalam sehari terjadi pada Selasa, 27 Juli 2021. Kala itu, ada 2.069 orang yang kehilangan nyawa akibat virus korona. Selama 1 Juli hingga 28 Juli 2021, 30.168 pasien covid-19 tercatat berpulang, naik berlipat dari Juni dengan 7.913 kasus kematian. 
 
“Jumlah kematian di Juli menjadi bulan dengan kematian paling banyak selama pandemi di Indonesia,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Jumat, 29 Juli 2021.
 
Baca: Kasus Kematian Akibat Covid-19 pada Juli 2021 Tertinggi Selama Pandemi
 
Satgas Penanganan Covid-19 menyebut kasus kematian pasien covid-19 tidak lagi disumbang dari kelompok masyarakat lanjut usia (lansia). Korban justru didominasi warga yang berumur 46 sampai 59 tahun.
 
"Pada kelompok usia 46-59 yang awalnya 2.500 naik jadi 13.000. Jadi, sekitar lima kali lipat kita lihat angka kematiannya," ujar Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 4 Agustus 2021.
 
Kondisi tersebut, kata Dewi, sejalan dengan case fatality rate (CFR) atau persentase kematian dari jumlah pasien yang terinfeksi covid-19. CFR kelompok usia 46 sampai 59 tahun pada Juni 3,48 persen naik menjadi 5,3 persen pada Juli 2021. 

Pembatasan kegiatan


Lonjakan covid-19 membuat pemerintah perlu membuat langkah luar biasa. Pemerintah mengeluarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat selama 3 sampai 20 Juli 2021. Kebijakan ini terus diperpanjang dengan beragam evaluasi.
 
Dalam PPKM, tiap sektor kehidupan masyarakatan dibatasi dengan ketat. Pemerintah menggunakan beragam variabel untuk membuka kegiatan publik. Di tengah penerapan kebijakan ini, sektor kesehatan terus diperkuat. Vaksinasi covid-19 ikut digenjot.
 
PPKM yang kemudian diterapkan dalam empat level membuahkan hasil positif dengan meredanya kasus harian covid-19. Setidaknya, kasus harian covid-19 turun di bawah 10 ribu pada September 2021. Tren positif ini bertahan hingga kini, yakni di kisaran 100 sampai 200 kasus baru per hari.
 
Kemenkes mengeklaim penanggulangan covid-19 di Indonesia diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Pasalnya, kasus covid-19 di Tanah Air turun hingga 58 persen dalam dua pekan pada September 2021.
 
"Mengutip salah satu publikasi dari situs Ourworld.org data dari John Hopkins University, data yang terakhir di-update pada 12 September kemarin menyatakan penanganan covid-19 di Indonesia diapresiasi sebagai salah satu yang terbaik di dunia," kata juru bicara vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Rabu, 15 September 2021.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan