Ilustrasi Medcom.id.
Ilustrasi Medcom.id.

Kaleidoskop 2021

'Borok' Azis Syamsuddin dan Gaung Netizen Melucuti Slogan Presisi Polri

Juven Martua Sitompul • 20 Desember 2021 12:08
Jakarta: Praktik korupsi di Tanah Air belum mampu dibendung. Tidak sedikit pejabat di tingkat pusat hingga daerah masih tercebur praktik amis tersebut, termasuk legislator.
 
Khusus di September 2021, pengungkapan kasus korupsi yang melibatkan mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jadi sorotan publik. Apalagi, kasus yang melibatkan pimpinan wakil rakyat itu melibatkan penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju.
 
Azis diduga menyuap Stepanus sebesar Rp3,09 miliar dan USD36 ribu (Rp519 juta). Fulus itu diberikan agar Robin membantu pengurusan perkara dugaan suap terkait dana alokasi khusus (DAK) Lampung Tengah Tahun Anggaran 2017.

Sekelas Azis harus 'bermain kotor' agar namanya hilang dalam ihwal dugaan suap penanganan perkara di Lampung Tengah. Azis bahkan disebut bukan hanya bermain dalam kasus tersebut.
 
Mantan politikus Golkar itu disinyalir mengamankan namanya di sejumlah kasus korupsi yang ditangani KPK. Setidaknya, ada tiga kasus lain yang diduga menyeret Azis.
 
Kasus itu, yakni suap penanganan perkara di Tanjungbalai yang menjerat Bupati nonaktif Tanjungbalai M Syahrial; dugaan korupsi dana alokasi khusus (DAK) di Lampung Tengah yang menjerat politikus Partai Golkar Aliza Gunado; dan dugaan pengusutan pencucian uang yang dilakukan mantan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari. KPK tengah mencari bukti untuk menyeret Azis di kasus tersebut.
 
"Kalau sudah memenuhi kelengkapan akan kita angkat juga," kata Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto di Jakarta, Kamis, 11 November 2021.

Azis Disebut Punya 8 Kolega di KPK

Dalam perjalanan kasus ini, sejumlah kabar mengejutkan tentang 'kuasa' Azis terungkap satu per satu. Keterlibatan Azis dalam beberapa kasus 'amis' disebut tertutupi lantaran memiliki 'orang dalam' di KPK.
 
Tak tanggung-tanggung, Azis dikabarkan memiliki 8 kolega di Lembaga Antirasuah. Kedelapan orang itu mampu digerakkan Azis untuk kepentingan pribadinya, yakni pengamanan kasus.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan