Konferensi pers penahanan RJ Lino. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto
Konferensi pers penahanan RJ Lino. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

5 Tahun Lebih Berproses, Begini Duduk Perkara Kasus RJ Lino

Theofilus Ifan Sucipto • 26 Maret 2021 17:50

Alexander menyebut RJ Lino diduga memerintahkan mengubah surat keputusan direksi PT Pelindo II pada Februari 2010. Surat terkait ketentuan pokok dan tata cara pengadaan barang/jasa di lingkungan PT Pelindo II. Caranya, mencabut ketentuan penggunaan komponen barang/jasa produksi dalam negeri.
 
"Perubahan dimaksudkan agar bisa mengundang langsung ke pabrikan luar negeri," ujar Alexander.
 
RJ Lino diduga langsung menunjuk HDHM dengan menuliskan disposisi 'GO FOR TWINLIFT' pada kajian yang disusun Ferialdy. Padahal, pelaporan hasil klarifikasi dan negosiasi dengan HDHM menunjukkan produk HDHM dan ZPMC tidak lulus evaluasi teknis.

"Karena barangnya merupakan standar Tiongkok dan belum pernah melakukan ekspor QCC ke luar Tiongkok," tutur Alexander.
 
(Baca: Digantung 5 Tahun, Mantan Dirut PT Pelindo II RJ Lino Akhirnya Ditahan)
 
RJ Lino kemudian diduga memerintahkan Ferialdy melakukan evaluasi teknis atas QCC twin lift HDHM pada Maret 2010. RJ Lino juga memberi disposisi kepada Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha, Saptono R Irianto.
 
"Untuk melakukan kajian operasional dengan kesimpulan QCC twin lift tidak ideal untuk Pelabuhan Palembang dan Pelabuhan Pontianak," kata Alexander.
 
Berikutnya, RJ Lino diduga menandatangani dokumen pembayaran ke HDHM tanpa tanda tangan persetujuan Direktur Keuangan. Jumlah uang muka yang dibayar sebesar USD24 juta yang dicairkan bertahap.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan