Lombok Barat: Sejumlah warga korban banjir bandang di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) takut kembali ke rumah, karena masih merasa trauma.
"Trauma aja makanya masih takut kalau kembali ke rumah," ujar Marhamah saat ditemui posko pengungsian di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, Kabupaten Lombok Barat, Selasa, 7 Desember 2021.
Janda empat anak ini mengaku, masih teringat kejadian banjir bandang pada Senin pagi, 6 Desember 2021. Bahkan, saat malam tiba dirinya mengaku susah tidur.
Baca: Bupati Lombok Barat Pastikan Identifikasi Penyebab Banjir Bandang
"Kalau malam hari saya susah tidur, karena ingat suara air itu gerumuhnya besar sekali. Jadi kita ingat waktu gempa tahun 2018," ucapnya.
Marhamah menuturkan, saat banjir bandang menerjang desanya, dia dan anak-anaknya sedang berada di dalam rumah. Tapi berhasil menyelamatkan diri setelah keluar dari dalam rumah.
Meski begitu, dirinya mengaku tidak bisa menyelamatkan barang-barang seperti pakaian dan perabotan lainnya. Karena sebagian sudah ikut hanyut terbawa arus air.
"Alhamdulillah saya dan anak-anak masih bisa selamat. Cuman pakaian banyak yang tidak bisa diselamatkan, belum lagi rumah masih berantakan karena masih dipenuhi lumpur," ujar Marhamah yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci pakaian ini.
Saat ini, dirinya bersama keempat anaknya harus tinggal di posko pengungsian yang disiapkan pemerintah daerah. Meski demikian, dia belum tahu harus sampai kapan berada di posko pengungsian.
"Kalau kembali ke rumah belum tahu sampai kapan, karena masih trauma," katanya.
Senada dengan Marhamah, warga lainnya juga mengaku masih trauma untuk kembali ke rumah. "Kalau dibilang trauma kita semua yang ada di posko pengungsian trauma sekali, apalagi cuaca mendung terus. Jadi ingat banjir," ujar Mahnim.
Ibu empat anak mengaku, ia dan keluarganya selamat dari banjir bandang tersebut. Meski demikian, dirinya mengaku sedih karena rumah tempat tinggalnya sudah rata dengan tanah.
Baca: Jembatan Penghubung Kabupaten di Bima Roboh Diterjang Banjir Bandang
"Rumah saya dan orang tua itu sudah rata. Sudah enggak ada yang kita bisa selamatkan lagi," katanya.
Berdasarkan data BPBD NTB, Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat menjadi salah satu lokasi terparah yang terjadi di Kabupaten Lombok Barat.
Akibat banjir bandang itu, sebanyak lima warga dinyatakan meninggal. Lima warga yang meninggal yaitu Sumiahana, 35; Ladenia umur 6 bulan; Sumiati, 40; Papuk Temah, 65; dan H Suri, 65.
Lombok Barat: Sejumlah warga korban
banjir bandang di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) takut kembali ke rumah, karena masih merasa trauma.
"Trauma aja makanya masih takut kalau kembali ke rumah," ujar Marhamah saat ditemui posko pengungsian di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, Kabupaten Lombok Barat, Selasa, 7 Desember 2021.
Janda empat anak ini mengaku, masih teringat kejadian banjir bandang pada Senin pagi, 6 Desember 2021. Bahkan, saat malam tiba dirinya mengaku susah tidur.
Baca: Bupati Lombok Barat Pastikan Identifikasi Penyebab Banjir Bandang
"Kalau malam hari saya susah tidur, karena ingat suara air itu gerumuhnya besar sekali. Jadi kita ingat waktu gempa tahun 2018," ucapnya.
Marhamah menuturkan, saat banjir bandang menerjang desanya, dia dan anak-anaknya sedang berada di dalam rumah. Tapi berhasil menyelamatkan diri setelah keluar dari dalam rumah.
Meski begitu, dirinya mengaku tidak bisa menyelamatkan barang-barang seperti pakaian dan perabotan lainnya. Karena sebagian sudah ikut hanyut terbawa arus air.
"
Alhamdulillah saya dan anak-anak masih bisa selamat. Cuman pakaian banyak yang tidak bisa diselamatkan, belum lagi rumah masih berantakan karena masih dipenuhi lumpur," ujar Marhamah yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci pakaian ini.
Saat ini, dirinya bersama keempat anaknya harus tinggal di posko pengungsian yang disiapkan pemerintah daerah. Meski demikian, dia belum tahu harus sampai kapan berada di posko pengungsian.
"Kalau kembali ke rumah belum tahu sampai kapan, karena masih trauma," katanya.
Senada dengan Marhamah, warga lainnya juga mengaku masih trauma untuk kembali ke rumah. "Kalau dibilang trauma kita semua yang ada di posko pengungsian trauma sekali, apalagi cuaca mendung terus. Jadi ingat banjir," ujar Mahnim.
Ibu empat anak mengaku, ia dan keluarganya selamat dari banjir bandang tersebut. Meski demikian, dirinya mengaku sedih karena rumah tempat tinggalnya sudah rata dengan tanah.
Baca: Jembatan Penghubung Kabupaten di Bima Roboh Diterjang Banjir Bandang
"Rumah saya dan orang tua itu sudah rata. Sudah enggak ada yang kita bisa selamatkan lagi," katanya.
Berdasarkan data BPBD NTB, Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat menjadi salah satu lokasi terparah yang terjadi di Kabupaten Lombok Barat.
Akibat banjir bandang itu, sebanyak lima warga dinyatakan meninggal. Lima warga yang meninggal yaitu Sumiahana, 35; Ladenia umur 6 bulan; Sumiati, 40; Papuk Temah, 65; dan H Suri, 65.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)