Lombok Barat: Bupati Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Fauzan Khalid, menegaskan pihaknya akan segera melakukan identifikasi penyebab banjir bandang dan longsor yang terjadi Senin, 6 Desember 2021.
"Nantinya kita akan evaluasi, namun tidak mungkin kami sendiri, harus secara bersama-sama dengan melakukan identifikasi penyebabnya apa," kata Fauzan, di Dusun Batulayar Utara, Selasa, 7 Desember 2021.
'
Fauzan mendeteksi penyebab bencana terjadi karena prediksi curah hujan tinggi pada periode Desember 2021 hingga Januari 2022. Dia menyampaikan hal tersebut sesuai informasi BMKG.
"Musibah di akhir tahun ini pun kenal sebagai bencana hidrometeorologi," ungkapnya.
Ia mengaku belum bisa memastikan penyebab hutan gundul di areal perbukitan diakibatkan aksi penebangan liar. Termasuk mengalihfungsikan lahan menjadi ladang perkebunan hingga mengakibatkan banjir bandang di Dusun Batulayar Utara.
"Itulah kenapa kita harus evaluasi bersama-sama," ujar dia.
Baca juga: Penanganan Bencana Semeru Amburadul
Kemudian banjir di Perumahan Bhayangkara Residence wilayah Ranjok, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Utara, ia menduga banjir berasal dari kiriman di hulu perbukitan kawasan hutan. Meskipun lokasinya lumayan jauh dari sungai, namun air sempat menggenangi rumah warga hingga ketinggian atap rumah.
"Ada juga dugaan penyebabnya karena saluran drainase yang tersumbat. Yang jelas akan kita evaluasi secara menyeluruh, termasuk dugaan adanya vila-vila di atas itu, tapi saya rasa, vila tidak ada di perbukitan, nanti kita kaji," ucap dia.
Dalam catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, bencana alam yang terjadi pada Senin, 6 Desember 2021, di Kabupaten Lombok Barat, mengakibatkan 923 keluarga yang berada di sejumlah desa pada tiga kecamatan menjadi korban bencana.
Terparah terjadi di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar. Lima orang teridentifikasi sebagai korban bencana banjir bandang yang menyapu pemukiman warga di areal lembah perbukitan tersebut.
Lombok Barat:
Bupati Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Fauzan Khalid, menegaskan pihaknya akan segera melakukan identifikasi penyebab banjir bandang dan longsor yang terjadi Senin, 6 Desember 2021.
"Nantinya kita akan evaluasi, namun tidak mungkin kami sendiri, harus secara bersama-sama dengan melakukan identifikasi penyebabnya apa," kata Fauzan, di Dusun Batulayar Utara, Selasa, 7 Desember 2021.
'
Fauzan mendeteksi penyebab bencana terjadi karena prediksi curah hujan tinggi pada periode Desember 2021 hingga Januari 2022. Dia menyampaikan hal tersebut sesuai informasi BMKG.
"Musibah di akhir tahun ini pun kenal sebagai bencana hidrometeorologi," ungkapnya.
Ia mengaku belum bisa memastikan penyebab hutan gundul di areal perbukitan diakibatkan aksi penebangan liar. Termasuk mengalihfungsikan lahan menjadi ladang perkebunan hingga mengakibatkan banjir bandang di Dusun Batulayar Utara.
"Itulah kenapa kita harus evaluasi bersama-sama," ujar dia.
Baca juga:
Penanganan Bencana Semeru Amburadul
Kemudian banjir di Perumahan Bhayangkara Residence wilayah Ranjok, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Utara, ia menduga banjir berasal dari kiriman di hulu perbukitan kawasan hutan. Meskipun lokasinya lumayan jauh dari sungai, namun air sempat menggenangi rumah warga hingga ketinggian atap rumah.
"Ada juga dugaan penyebabnya karena saluran drainase yang tersumbat. Yang jelas akan kita evaluasi secara menyeluruh, termasuk dugaan adanya vila-vila di atas itu, tapi saya rasa, vila tidak ada di perbukitan, nanti kita kaji," ucap dia.
Dalam catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, bencana alam yang terjadi pada Senin, 6 Desember 2021, di Kabupaten Lombok Barat, mengakibatkan 923 keluarga yang berada di sejumlah desa pada tiga kecamatan menjadi korban bencana.
Terparah terjadi di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar. Lima orang teridentifikasi sebagai korban bencana banjir bandang yang menyapu pemukiman warga di areal lembah perbukitan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)