Bima: Satu jembatan utama yang menghubungkan Kota Bima dengan Kecamatan Ambalawi dan Wera di Kabupaten Bima roboh diterjang banjir bandang pada Senin, 6 Desember. Banjir bandang menerjang beberapa wilayah di Kota Bima menyebabkan beberapa fasilitas umum rusak.
"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kota Bima dan kontraktor yang sedang mengerjakan ruas jalan tersebut. Saya jamin seluruh alat berat sudah berada di lapangan untuk segera melakukan perbaikan," ujar Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwan Syah di Mataram, Selasa, 7 Desember 2021.
Ia mengatakan penggunaan alat berat ini dilakukan untuk pembersihan aspal dan sampah atau ranting yang menyumbat jembatan. "Hari ini kita fokus mengatasi sumbatan akibat rubuhnya jembatan. Insyaallah pembersihan bekas plat jembatan kita lakukan hingga selesai," ujarnya.
Sementara itu, untuk menjamin kelancaran transportasi Kota Bima-Ambalawi/Wera, ada dua alternatif. Yakni membuat jembatan sementara atau meningkatkan akses jalan alternatif.
Baca: Gelombang di Selat Makassar Capai 6 Meter, Pelayaran Ditutup
Jalan alternatif melewati jalan raya dari Lela-Jatibaru Barat di antara Kantor Lurah Jatibaru Barat dan Puskesmas sampai dengan Lingkungan Sepaga II Jatibaru Timur (di area kompleks relokasi banjir 2016).
Jarak jalan alternatif ini panjangnya 2,4 kilometer dengan lebar bahu jalan rata-rata 4-7 meter. Namun, baru sekitar 1,6 kilometer jalan dalam kondisi bagus.
"Setelah kami survei, masih ada sekitar 800 meter yang baru pengerasan. Ini membutuhkan pembersihan dari lumpur. Lalu pengerasan dan penggalian drainase di lereng gunung. Serta pengerasan dengan menggunakan LPA Kelas C. Hasil survei tersebut akan kami laporkan," katanya.
Bima: Satu jembatan utama yang menghubungkan Kota Bima dengan Kecamatan Ambalawi dan Wera di Kabupaten Bima roboh diterjang
banjir bandang pada Senin, 6 Desember. Banjir bandang menerjang beberapa wilayah di Kota Bima menyebabkan beberapa fasilitas umum rusak.
"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kota Bima dan kontraktor yang sedang mengerjakan ruas jalan tersebut. Saya jamin seluruh alat berat sudah berada di lapangan untuk segera melakukan perbaikan," ujar Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwan Syah di Mataram, Selasa, 7 Desember 2021.
Ia mengatakan penggunaan alat berat ini dilakukan untuk pembersihan aspal dan sampah atau ranting yang menyumbat jembatan. "Hari ini kita fokus mengatasi sumbatan akibat rubuhnya jembatan. Insyaallah pembersihan bekas plat jembatan kita lakukan hingga selesai," ujarnya.
Sementara itu, untuk menjamin kelancaran transportasi Kota Bima-Ambalawi/Wera, ada dua alternatif. Yakni membuat jembatan sementara atau meningkatkan akses jalan alternatif.
Baca: Gelombang di Selat Makassar Capai 6 Meter, Pelayaran Ditutup
Jalan alternatif melewati jalan raya dari Lela-Jatibaru Barat di antara Kantor Lurah Jatibaru Barat dan Puskesmas sampai dengan Lingkungan Sepaga II Jatibaru Timur (di area kompleks relokasi banjir 2016).
Jarak jalan alternatif ini panjangnya 2,4 kilometer dengan lebar bahu jalan rata-rata 4-7 meter. Namun, baru sekitar 1,6 kilometer jalan dalam kondisi bagus.
"Setelah kami survei, masih ada sekitar 800 meter yang baru pengerasan. Ini membutuhkan pembersihan dari lumpur. Lalu pengerasan dan penggalian drainase di lereng gunung. Serta pengerasan dengan menggunakan LPA Kelas C. Hasil survei tersebut akan kami laporkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)