Ilustrasi. (Foto: Medcom.id)
Ilustrasi. (Foto: Medcom.id)

Okupansi Ruang Isolasi Covid-19 di Cianjur Turun Selama AKB

Media Indonesia.com • 27 Januari 2021 12:57
Cianjur: Penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, selama dua pekan selama 11-25 Januari 2021, dinilai cukup berhasil mencegah penyebaran covid-19. Satu di antara indikator pencapaian keberhasilan itu yakni keterisian tempat tidur ruang perawatan isolasi bagi pasien konfirmasi covid-19 cenderung turun.
 
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan, sebelum diterapkan AKB, keterisian tempat tidur di ruang perawatan isolasi mencapai kisaran 80 persen. Namun selama penerapan AKB, tingkat keterisiannya kisaran 50 persen-55 persen.
 
"Seperti di RSUD Sayang Cianjur. Dari kapasitas sebanyak 200 tempat tidur, selama AKB hanya terisi 100 tempat tidur. Ini artinya, ada penurunan tingkat keterisian ruang perawatan isolasi cukup signifikan," kata Yusman, Rabu, 27 Januari 2021.

Baca juga: Hujan Abu Merapi Turun di Boyolali
 
Namun, kata Yusman, secara komprehensif belum bisa diakumulasi efek positif diterapkannya AKB. Dalihnya, AKB baru dilaksanakan selama satu kali.
 
"Mungkin nanti kita bisa menyimpulkan secara utuh hasil evaluasinya setelah dilaksanakan selama dua kali karena ada masa inkubasi virus itu bisa saja sebelum AKB. Tapi selama AKB tahap pertama sudah terlihat ada beberapa indikator yang turun," tutur dia.
 
Pemerintah Kabupaten Cianjur menerapkan kembali AKB tahap kedua terhitung 26 Januari-8 Februari 2021. Namun sesuai instruksi pemerintah, saat ini bukan lagi AKB, tapi lebih ke pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional.
 
"Di Cianjur ada tujuh kecamatan yang mulai menerapkan PSBB proporsional di antaranya Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Ciranjang, Cugenang, Cipanas, dan Pacet," sebut Yusman.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan