Bangunan tempat tinggal warga Gunungkidul yang berdempetan dengan kandang sapi.  Medcom.id/ahmad mustaqim
Bangunan tempat tinggal warga Gunungkidul yang berdempetan dengan kandang sapi. Medcom.id/ahmad mustaqim

Gara-gara Utang, Pasutri di Gunungkidul 'Berakhir' di Kandang Sapi

Ahmad Mustaqim • 01 September 2021 14:59

Berawal dari Terlilit Utang

Kondisi memprihatinkan keluarga Ngadiono dimulai pada medio 2000-an. Keluarga ini sempat mendapat bantuan pembangunan rumah sederhana pada 2007, setelah menjadi salah satu korban gempa bumi 2006.
 
Ngadiono saat itu membuka usaha sablon. Sementara, sang istri jualan sayur keliling kampung dengan sebuah sepeda motor. Berniat mengembangkan usaha, mereka meminjam uang di salah satu bank daerah.
 
"Saat itu pinjam uang Rp10 juta, pakai agunan sertifikat tanah yang ada rumah dari bantuan itu," katanya.

Waktu terus berjalan. Keluarga Ngadiono tidak bisa memutarkan uang pinjaman dari bank dan pada akhirnya tak mampu membayar cicilan utang.
 
Dalam situasi sulit, Ngadiono merantau ke Bangka Belitung dengan harapan bisa bekerja di perkebunan sawit. Tak dapat pekerjaan di rantau, cicilan di bank tak bisa terbayar.
 
Baca juga: Hujan Abu Merapi Guyur sebagian Wilayah Magelang
 
Gara-gara Utang, Pasutri di Gunungkidul Berakhir di Kandang Sapi
Ngadiono (Foto: Ahmad Mustaqim)

 
Istri Ngadiono, Sumini lantas memberanikan diri kembali meminjam uang ke koperasi syariah di daerah tersebut. Sumini menjadikan BPKB sepeda motornya sebagai agunan.
 
"Utangnya Rp5 juta. Ya pinjam uang karena enggak ada kiriman dari suami. Jualan (sayuran keliling) juga enggak bisa menutupi kebutuhan harian," katanya.
 
Singkat cerita, utang keluarga Ngadiono kian menumpuk. Bahkan mereka juga terjerat utang kepada 7 rentenir dengan dalih untuk gali lobang tutup lobang yang semakin membuat keluarga mereka terlilit utang.
 
Selepas itu, kehidupan Sumini kian memprihatinkan. Ngadiono pulang merantau, kemudian menjual rumah bantuan untuk menutupi utang di bank.
 
Namun lantaran masih terlilit utang rentenir, Ngadiono dan keluarga memutuskan pergi ke Sumatra. Mereka tinggal di sana setelah lima tahun.
 
Setelah lima tahun, Ngadiono dan keluarga kembali ke Gunungkidul, dan tinggal di rumah orang tua di Kecamatan Semanu. "Tapi di sana cuma empat bulan. Terus balik ke ke Kedungranti karena enggak ada kerjaan di sana."
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan