Raja Yordania Abdullah II. Foto: AFP
Raja Yordania Abdullah II. Foto: AFP

Raja Yordania Abdullah Tegaskan Krisis Istana Sudah Berakhir

Renatha Swasty • 08 April 2021 06:04
Amman: Raja Yordania Abdullah II memecah kebisuannya pada Rabu 7 April untuk memberi tahu bangsanya bahwa krisis politik terburuk dalam beberapa dekade, telah berakhir. Krisis internal istana itu dipicu oleh dugaan persekongkolan yang melibatkan saudara tirinya Pangeran Hamzah.
 
Pemerintah menuduh Hamzah -,mantan putra mahkota yang disingkirkan sebagai pewaris takhta pada 2004,- terlibat dalam konspirasi untuk ‘mengacaukan keamanan kerajaan’ dan menangkap sedikitnya 16 orang.
 
Tetapi Abdullah mengatakan pada Rabu bahwa Hamzah, yang telah menandatangani surat yang menyatakan kesetiaannya kepada raja setelah mediasi oleh seorang paman, aman di istananya di bawah perlindungannya.
 
"Saya yakinkan Anda, bahwa hasutan itu telah dihentikan sejak awal," kata Abdullah dalam sebuah alamat yang dibacakan atas namanya di televisi pemerintah, sehari setelah berita resmi tentang perlawanan tersebut ditutup.

"Tantangan hari-hari terakhir ini bukanlah yang paling berbahaya bagi stabilitas negara. Tetapi paling menyakitkan bagi saya karena pihak yang terlibat hasutan ini berasal dari dalam dan luar negeri," kata Raja Abdullah, seperti dikutip AFP, Kamis 8 April 2021.
 
Tidak jelas apakah raja mengacu pada aktor di luar keluarga kerajaan atau kerajaan. Menteri Luar Negeri Ayman Safadi pada Minggu menuduh komplotan itu terkait dengan pihak asing, tetapi menolak untuk mengidentifikasi mereka.

Urusan keluarga

Hamzah diangkat sebagai putra mahkota pada 1999 sejalan dengan keinginan ayahnya. Tetapi Abdullah mencabut gelar itu pada 2004 dan menunjuk putra tertuanya menggantikan Hamzah.
 
Setelah mengklaim dia ditahan di rumah pada Sabtu, Hamzah telah menggunakan media tradisional dan sosial secara ekstensif untuk menyerang situasinya.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan