Yerusalem: Polisi Israel dan warga Palestina bentrok untuk malam kedua pada Kamis 6 Mei 2021 di Yerusalem timur. Bentrokan terjadi di tengah kasus hak atas tanah yang kontroversial atas nasib keluarga Palestina yang terancam penggusuran.
Kasus hukum berpusat pada rumah empat keluarga Palestina di tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi. Kekerasan berkobar menjelang sidang Mahkamah Agung tentang masalah yang dijadwalkan pada Senin.
Bentrokan itu adalah kerusuhan terbaru yang mengguncang lingkungan Sheikh Jarrah dekat Kota Tua Yerusalem. Di mana sengketa tanah antara warga Palestina dan pemukim Yahudi telah memicu permusuhan selama bertahun-tahun.
Baca: Banding Penggusuran Keluarga Palestina di Sheikh Jarrah Ditunda.
Polisi Israel mengatakan Kamis bahwa mereka telah menangkap tujuh orang karena "penyerangan", dan menganggap situasi "terkendali”. Khususnya setelah pengunjuk rasa Palestina dilaporkan telah melemparkan proyektil ke sebuah tenda yang didirikan di depan sebuah rumah pemukim Yahudi.
Pengunjuk rasa juga saling menghina dengan anggota parlemen sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir yang muncul di Sheikh Jarrah di mana dia terdengar mengulangi dalam bahasa Ibrani "rumah ini adalah milik kita".
Menurut Bulan Sabit Merah, bentrokan Kamis menyusul kekerasan pada Rabu malam, ketika 22 warga Palestina terluka. Sementara polisi Israel menyebutkan 11 orang ditangkap.
"Tanah ini adalah tanah Palestina dan kami, penduduk di wilayah ini. Kami tidak dapat menerima bahwa tanah ini adalah milik mereka, tanah ini adalah milik kami," kata Nabeel al-Kurd, 77 tahun, salah satu dari mereka yang menghadapi penggusuran, seperti dikutip France 24, Jumat 7 Mei 2021.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan