Taman Persahabatan Indonesia ini memiliki dekorasi ciri khas rumah panggung Kalimantan, yang berdasarkan studi ilmiah, merupakan nenek moyang bangsa Madagaskar. Selain itu, tanaman di taman persahabatan ini juga semuanya ada di Indonesia, seperti kembang sepatu, pepaya, pakis, alamanda, pohon pisang, heliconia, dan palem kuning. Bahkan, terdapat becak Indonesia yang di Madagaskar disebut pus-pus.
Sebagai simbol persahabatan kedua negara, telah dibuat batu dengan bendera Indonesia dan Madagaskar yang melambangkan persaudaraan erat kedua bangsa.
Peresmian Taman Persahabatan Indonesia-Madagaskar ditandai penandatanganan batu prasasti oleh Kepala Perwakilan RI dan Menteri Pertahanan Nasional Madagaskar. Sang menteri dipilih menjadi perwakilan Pemerintah Madagaskar karena merupakan salah satu alumni Indonesia, dan saat ini merupakan Ketua IAI.
Acara peresmian juga dihadiri sejumlah perwakilan IAI lainnya yang kini menjadi Perwira Tinggi Militer di Madagaskar. Sebagian peserta mengenakan batik, termasuk Menhan Richard.
"Saya selaku Presiden Ikatan Alumni Indonsia, dan juga Menteri Pertahanan Nasional Republik Madagaskar merasa terhormat sekaligus terharu atas itikad baik Bapak Benny Siahaan selaku Kepala Perwakilan RI di Madagaskar yang berupaya mewujudkan persahabatan dan persaudaraan di Wisma Indonesia," imbuh Menhan Richard, menggunakan Bahasa Indonesia yang fasih.
"Harapan saya agar persahabatan dan persaudaraan Indonesia dan Madagaskar dapat abadi selamanya seperti yang sudah terjalin selama ini, dan kerja sama kedua negara dapat terus ditingkatkan," lanjutnya, dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Senin, 8 November 2021.
Baca: Stan Indonesia Ramai Dikunjungi di Pameran Terbesar Samudra Hindia
Sementara itu, Benny Yan Pieter Siahaan menyampaikan bahwa pendirian Taman Persahabatan Indonesia-Madagaskar bertujuan menunjukkan bahwa hubungan Indonesia-Madagaskar tidak saja sebatas hubungan diplomatik, tetapi juga sejarah, budaya bahkan genetika. Ia mengatakan sekitar 40 persen gen dari bangsa Madagaskar berasal dari bangsa Indonesia terutama dari pulau Kalimantan.
"Bahkan tanaman-tanaman yang berada di taman ini seperti kembang sepatu, alamanda, pakis dan lain-lain semuanya diambil dari Madagaskar. Jadi kita sudah merasa seperti di Indonesia saja," tukas Benny.
Saat ini tercatat ada hampir 400 warga Madagaskar yang pernah menempuh studi di Indonesia lewat berbagai jalur, seperti beasiswa KNB, Darmasiswa, beasiswa Universitas, reguler, SESKOAD, SESKOAL, SESKOAU, LEMHANAS dan lain sebagainya. Selain itu, jumlah alumni ini pun lebih banyak dari jumlah WNI di Madagaskar yang lebih kurang hanya 100 orang.
"Saya bersyukur bahwa hubungan kerja sama antara kedua negara semakin meningkat dari waktu ke waktu di segala bidang, termasuk pendidikan dan sosial budaya," ujar Benny.
"Bahkan di masa pandemi ini tidak menyurutkan Indonesia untuk terus memberikan bantuan teknis melalui berbagai pelatihan secara daring. Diharapkan setelah pandemi berakhir, berbagai pendidikan dan pelatihan dapat dilanjutkan secara luring," pungkasnya.
Setelah peresmian Taman Persahabatan, diadakan juga berbagai perlombaan olahraga seperti basket, tenis meja, dan tarik tambang, serta lomba karaoke yang dilakukan Keluarga Besar KBRI Antananarivo dan anggota IAI. Pertandingan dibuka Menhan Richard dan Kepala Perwakilan Benny dengan bermain tenis meja.?
Para alumni Indonesia di Madagaskar sangat fasih menyanyikan lagu-lagu Indonesia. Selain itu, guna mengobati rasa rindu para alumni akan kuliner khas Indonesia, mereka disuguhi kuliner nusantara seperti nasi ayam bakar, bakwan goreng, risol, tahu bakso, bakpia dan dadar gulung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News