Dua orang ABK WNI di Somalia yang berhasil dipulangkan. Foto: Dok.KBRI Nairobi
Dua orang ABK WNI di Somalia yang berhasil dipulangkan. Foto: Dok.KBRI Nairobi

2 ABK WNI Terlantar di Somalia Pulang ke Indonesia

Marcheilla Ariesta • 25 Juni 2021 15:50
Bosaso: KBRI Nairobi berhasil memulangkan dua anak buah kapal (ABK) WNI yang terlantar dari Bosaso, Somalia. Keduanya tertahan di Somalia selama beberapa bulan akibat gaji yang tak kunjung dibayarkan oleh pemilik kapal.
 
"Alhamdulillah, kami bersyukur dan sangat berterima kasih kepada KBRI Nairobi yang telah bersusah payah memperjuangkan gaji kami dan memulangkan kami ke Tanah Air," kata Jafar Muadis, salah satu ABK dalam pernyataan KBRI Nairobi, Jumat, 25 Juni 2021.
 
Baca: 3 ABK WNI Ditelantarkan di Somalia, Kemenlu Upayakan Pemulangan.

Jafar dan seorang rekannya, Eduardus Raques sangat senang karena penantian selama berbulan-bulan untuk dipulangkan sudah berakhir.
 
KBRI mengurus kepulangan dua ABK secara langsung dengan mengirim Pelaksana Fungsi Perlindungan ke Bosaso, Somalia, setelah pihak agen pengirim di Indonesia maupun pemilik kapal tidak dapat dimintai tanggung jawab. Saat berada di Bosaso, pejabat KBRI juga menemui pihak Imigrasi Somalia untuk pengurusan dokumen perjalanan kepulangan kedua ABK.
 
Sebelum melepas para ABK kembali ke tanah air, mereka dibekali pakaian dan peralatan kesehatan untuk digunakan selama dalam perjalanan. KBRI juga menyerahkan gaji mereka yang selama ini belum dapat dibayarkan oleh pemilik kapal.
 
Kedua ABK tersebut merupakan sisa dari 11 ABK WNI dari kapal Wadani di Somalia yang bermasalah dengan gaji, ketidaklayakan kapal dan makanan. Diantara 11 orang tersebut, sembilan ABK memilih untuk pulang pada pertengahan 2020 tanpa mendapatkan gaji, sementara Jafar dan Eduardus memilih bertahan untuk menunggu gaji dari pemilik kapal.  
 
Mereka menyampaikan bahwa pemilik kapal sudah berkali-kali mengulur-ulur waktu untuk penyelesaian gajinya.
 

 
Hampir lebih dari dua bulan KBRI Nairobi berupaya memediasi penyelesaian gaji kedua ABK tersebut. Berbagai upaya telah coba dijajaki oleh KBRI Nairobi.
 
Upaya untuk membawa permasalahan ke ranah hukum tidak berjalan efektif akibat situasi Somalia yang masih belum stabil.
 
"Akhirnya dengan pendekatan kekeluargaan, perjuangan untuk mendapatkan gaji kedua ABK berhasil," tutur Pelaksana Fungsi Konsuler dan Perlindungan WNI KBRI Nairobi, Wahyu Riadi.
 
"Pemilik kapal menyerahkan langsung uang tunai sebagai gaji yang tertunggak selama ini sebesar USD7.050 (atau sekitar Rp101 juta),” imbuhnya.
 
Keberhasilan KBRI Nairobi dalam memulangkan kedua ABK tidak luput dari dukungan yang diberikan oleh alumni Indonesia dan Konsul Kehormatan RI di Somalia. Abdulrazak, Alumnus Universitas Pasundan, Bandung, yang saat ini bekerja di imigrasi Somalia banyak membantu pengurusan dokumen keimigrasian kedua ABK.
 
Sementara itu Muhammad Omar, Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah banyak membantu proses mediasi antara KBRI dengan pihak pemilik kapal. Konsul Kehormatan RI di Somalia, Ismael Siyad mendukung keamanan pejabat KBRI yang ditugaskan ke Somalia dengan meminjamkan mobil antipeluru.
 
"Kami sangat berterima kasih banyak kepada alumni Indonesia dan Konhor RI di Somalia atas dukungan dalam menyelesaikan kasus ini," pungkas Wahyu.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan