Pesawat Boeing 737 MAX yang tengah lepas landas. Foto: AFP
Pesawat Boeing 737 MAX yang tengah lepas landas. Foto: AFP

Beri Informasi Palsu, Pilot Tes Boeing Didakwa 100 Tahun Penjara

Fajar Nugraha • 17 Oktober 2021 22:33

 
Boeing yang berbasis di Chicago menyetujui penyelesaian USD2,5 miliar untuk mengakhiri penyelidikan Departemen Kehakiman atas tindakan perusahaan. Pemerintah setuju untuk membatalkan tuntutan pidana persekongkolan terhadap Boeing setelah tiga tahun jika perusahaan melaksanakan ketentuan penyelesaian Januari 2020.
 
Penyelesaian itu termasuk denda USD243,6 juta, hampir USD1,8 miliar untuk maskapai yang membeli pesawat dan USD500 juta untuk dana kompensasi keluarga penumpang yang tewas. Puluhan keluarga penumpang menggugat Boeing di pengadilan federal di Chicago.

Investigasi kecelakaan juga mengungkap kekurangan dalam cara FAA mensertifikasi pesawat baru, termasuk mendelegasikan kepercayaan kepada produsen pesawat.
 
Penghentian armada 737 Max pada Maret 2019 berdampak besar pada American Airlines yang berbasis di Southwest dan Fort Worth, yang sama-sama melindungi taruhan besar pada model tersebut.
 
Southwest terkenal dengan armada yang keseluruhan menggunakan 737, yang memudahkan pilot dan pramugari untuk berganti pesawat dan merampingkan operasi pemeliharaan perusahaan. Southwest sempat mempertimbangkan untuk memindahkan beberapa armadanya ke Airbus A2200.
 
Tetapi maskapai akhirnya menggandakan 737 Max setelah disertifikasi ulang pada November. Dikatakan Boeing memberikan kredit pengiriman sebagai tanggapan atas penghentian armada utama.
 
Southwest menandatangani beberapa kesepakatan awal tahun ini untuk pesawat 737 Max baru. Pada Juni, Southwest menambahkan 34 pesanan lagi untuk jet seri 737 Max 7, hanya beberapa bulan setelah memesan 100 jet semacam itu. Mereka memperikaran untuk mendapatkan 64 pesawat pada 2022.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan