Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra mengatakan, Belanda juga akan mempertimbangkan untuk membentuk pengadilan internasional khusus kejahatan perang Ukraina, sebagian karena baik Ukraina maupun Rusia bukan anggota ICC.
"Kita harus mengisi kekosongan dan ICC di sini tidak memiliki yurisdiksi, jadi saya bisa membayangkan kita akan membuat pengadilan semacam itu, Kami akan memeriksanya," tegasnya.
Impunitas
Pasukan Rusia telah mengebom kota-kota Ukraina menjadi reruntuhan dan meninggalkan mayat di jalan-jalan kota dan desa yang mereka tempati sejak invasi pada Februari. Ukraina mengatakan puluhan ribu warga sipil telah tewas. Moskow menyangkal bertanggung jawab.Ada juga beberapa laporan tentang orang Ukraina yang menganiaya tahanan Rusia, meskipun sebagian besar tuduhan yang didokumentasikan oleh badan-badan seperti PBB adalah dugaan kekejaman yang dilakukan oleh penjajah Rusia dan proksi mereka.
"Saat pertemuan ini berlangsung, pasukan Rusia terus melakukan kekejaman di Ukraina dengan intensitas yang mengerikan," ujar utusan AS Uzra Zeya, yang menghadiri pertemuan tersebut.
"Setiap hari kejahatan perang meningkat: Pemerkosaan, penyiksaan, eksekusi di luar hukum, penghilangan, deportasi paksa, serangan terhadap sekolah, rumah sakit, taman bermain, gedung apartemen, gudang gandum, fasilitas air dan gas,” imbuhnya.