Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, menghadapi keluhan dari komunitas agama dan etnis. Foto: AFP
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, menghadapi keluhan dari komunitas agama dan etnis. Foto: AFP

Keluarga Muslim Dibunuh, Kanada Segera Tindak Ujaran Kebencian

Fajar Nugraha • 10 Juni 2021 12:04
Ottawa: Kanada akan segera mengungkap langkah-langkah untuk menindak ekstremisme online menyusul pembunuhan sebuah keluarga Muslim. Pembunuhan itu menurut polisi didasarkan oleh kejahatan kebencian.
 
Sebanyak empat anggota keluarga tewas pada Minggu ketika sebuah mobil truk pickup melompati trotoar dan menabrak mereka di London, Ontario, 200 kilometer barat daya Toronto. Seorang pria 20 tahun telah didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama.
 
"Pemerintah kami terus melakukan apa yang diperlukan, jelas bekerja dengan platform media sosial, untuk memerangi kebencian online dan kami akan berbicara lebih banyak tentang langkah-langkah spesifik dalam beberapa minggu mendatang," kata Menteri Urusan Antar Pemerintah Dominic LeBlanc dalam konferensi pers, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 10 Juni 2021.

Tidak ada bukti bahwa tersangka, Nathaniel Veltman, memiliki hubungan dengan kelompok kebencian.
 
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, menghadapi keluhan dari komunitas agama dan etnis bahwa Ottawa belum berbuat cukup untuk memerangi kefanatikan dan rasisme. Dia pun berjanji pada Selasa untuk mengintensifkan upaya memerangi kelompok sayap kanan, sebagian dengan menindak ekstremisme online.
 
Baca: PM Kanada: Pembunuhan Keluarga Muslim adalah Aksi Teroris.
 
"Kami belum mengetahui semua penyebab atau alasannya, tetapi mungkin ada unsur hasutan online untuk melakukan kekerasan," kata Trudeau dalam konferensi virtual tentang tata kelola digital pada Rabu.
 
Pada Januari, dia meminta Menteri Warisan Steven Guilbeault untuk bekerja dengan Menteri Keamanan Publik Bill Blair "untuk mengambil tindakan dalam memerangi kelompok kebencian dan kebencian online."
 
Guilbeault telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa undang-undang untuk mengatasi kebencian online akan datang. Tetapi bahkan jika pemerintah memperkenalkan RUU, itu tidak memiliki peluang untuk diadopsi oleh Parlemen sebelum legislator naik untuk liburan musim panas mereka akhir bulan ini.
 
Pada Februari, Kanada menyebut kelompok sayap kanan Proud Boys sebagai entitas teroris. Kanada mengatakan kelompok itu merupakan ancaman keamanan aktif.
 

 
Stephanie Carvin, asisten profesor dan pakar keamanan di Universitas Carleton Ottawa mengatakan, opsi yang paling mungkin dalam jangka pendek adalah melarang lebih banyak organisasi ekstremis.
 
"Masalah dengan menargetkan kelompok-kelompok ekstremis kekerasan yang bermotivasi ideologis ini adalah bahwa mereka muncul kembali," sebutnya melalui telepon, menyerukan kebijakan untuk menargetkan gerakan sayap kanan secara keseluruhan.
 
“Elemen penting lainnya adalah menangani peran yang dimainkan oleh platform media sosial dan memastikan mereka mematuhi kebijakan mereka sendiri tentang berbagai jenis ujaran kebencian,” sebut Carvin.
 
Para korban serangan sudah diidentifikasi sebagai Madiha Salman (istri) berusia 44 tahun, yang sedang mengambil pendidikan pasca sarjana di bidang teknik sipil dan lingkungan, Salman Afzaal (suami) berusia 46 tahun, putri mereka yang berusia 15 tahun Yumna Salman, dan seorang lansia berusia 74 tahun yang dilaporkan sebagai ibu Afzaal.
 
Baca: WNI di Kanada Diminta Waspada usai Serangan yang Tewaskan Keluarga Muslim.
 
Menurut keterangan keluarganya, korban berasal dari Pakistan. "Mereka keluarga teladan yang selalu memberi dan berpartisipasi dalam menyebarkan kebaikan," kata kerabat lewat sebuah pernyataan.
 
Reputasi panjang Kanada untuk toleransi telah hancur dalam beberapa tahun terakhir di tengah serangkaian kejahatan berbasis kebencian dan ras, yang dimulai dengan penembakan 2017 di sebuah masjid Kota Quebec yang merenggut enam nyawa.
 
Populasi Muslim negara itu, hanya tiga persen dari total, dibiarkan merasa semakin rentan. Beberapa organisasi Muslim telah menuntut tindakan untuk mengekang kelompok ekstremis sayap kanan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan