KBRI New Delhibekerja sama dengan Atase Pertahanan (Athan) KBRI New Delhi menyelenggarakan pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) secara virtual. (KBRI New Delhi)
KBRI New Delhibekerja sama dengan Atase Pertahanan (Athan) KBRI New Delhi menyelenggarakan pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) secara virtual. (KBRI New Delhi)

Kelas Bahasa Indonesia Merambah Jajaran Militer Tiga Negara Asia

Willy Haryono • 06 April 2021 11:42
New Delhi: Pemerintah Republik Indonesia melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI New Delhi bekerja sama dengan Atase Pertahanan (Athan) KBRI New Delhi menyelenggarakan pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) secara virtual. Program ini menargetkan pelajar militer dari tiga negara asing di kawasan Asia Selatan dan Tengah (Aselteng), yaitu India, Bangladesh, dan Sri Lanka.
 
Atdikbud KBRI New Delhi, Lestyani Yuniarsih mengatakan bahwa saat ini, Bahasa Indonesia tidak hanya diminati mahasiswa dari kampus-kampus umum di India, tetapi juga kalangan pelajar militer. Oleh karena itu, pihaknya melibatkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyelenggarakan program pengarakan BIPA jenjang dasar yang berlangsung selama 100 hari.
 
"Di India misalnya, banyak pelajar dari perguruan tinggi ternama mengikuti program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Lebih dari itu, Jawaharlal Nehru University (JNU) justru lebih maju lagi dalam penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia, dengan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai salah satu studi formal untuk program Diploma," ujar Lestyani, dalam keterangan tertulis KBRI New Delhi yang diterima Medcom.id pada Selasa, 6 April 2021.
 
Oleh karena itu, Lestyani sangat antusias mendukung program ini karena kelas daring memungkinkan menjangkau peserta yang lebih luas dalam waktu yang lebih efisien. Selain itu, peserta dari berbagai tempat tidak perlu hadir di satu tempat.
 
Salah satu bentuk kerja sama antara Pemerintah RI dengan negara mitranya di bidang militer adalah pengembangan kapasitas (capacity building) melalui Sekolah Staf dan Komando (Sesko) untuk para anggota militer dari wilayah Aselteng. Namun, situasi pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir menyebabkan penyelenggaraan program BIPA diusulkan kepada mitra di tiga negara tersebut oleh Athan KBRI New Delhi, Kolonel Laut (E) Asdi Yasin Yanuar Pribadi berlangsung secara virtual. Usulan ini pun telah memperoleh sambutan positif dari berbagai pihak.
 
"Pemerintah RI melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) setiap tahun mengundang peserta dari negara-negara tersebut, untuk mengikuti program BIPA di awal diklat selama enam bulan di Indonesia," imbuh Asdi Yasin.
 
Baca:  Masyarakat Keturunan Jawa di Sri Lanka Ingin Belajar Bahasa Indonesia
 
Menyambut hal ini, Kepala Badan Bahasa, Endang Aminudin Aziz dan tim dari Pusat Pengembangan dan Pelindungan (Pusbanglindung) Bahasa dan Sastra memberikan respon positif dan dukungan sepenuhnya. Hal ini dikarenakan BIPA khusus untuk militer juga menjadi bagian dari layanan yang disediakan untuk tujuan tertentu. Kegiatan ini termasuk bagian dari upaya untuk mendukung penguatan kerja sama militer bilateral RI dengan ketiga negara.
 
Kali ini program ditujukan untuk 10 orang anggota militer, yaitu empat orang dari dari India dan empat orang dari Bangladesh, di mana masing-masing akan mengikuti Sesko TNI, Sesko AD, Sesko AL, dan Sesko AU untuk tahun ajaran 2022. Sedangkan, dua orang dari Sri Lanka akan mengikuti program magister di Universitas Pertahanan untuk tahun ajaran 2021 yang akan mulai Agustus 2021.
 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan