Pembukaan kelas virtual BIPA tahap 1 pada 30 Maret 2021 lalu diselenggarakan melalui platform Cisco Webex. Acara ini dihadiri oleh Dubes RI di Dhaka, Rina P Soemarno beserta Athan; Koordinator Fungsi (Korfung) Politik; Korfung Pendidikan Sosial Budaya (Pensosbud), dan Atase Pertahanan, yang meliputi Deputy Chief of Mission (DCM) selaku Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI), Ferdy Piay beserta Athan; Atdikbud; Korfung Politik; dan Korfung Pensosbud. Sementara dari KBRI Kolombo diwakili oleh Korfung Pensosbud.
Selain itu, hadir juga pejabat dari Kementan, yaitu Universitas Pertahanan, Sesko TNI, Sesko AD, dan Sesko AL. Dan dari Kemendikbud hadir mewakili Kepala Badan Bahasa, yakni Kepala Pusbanglindung Bahasa dan Sastra, Dora Amalia.
Dora Amalia menyampaikan bahwa Kelas BIPA secara virtual ini merupakan bentuk dukungan kuat dan sepenuhnya dari Kemendikbud untuk para militer dari tiga negara tersebut, meskipun dalam situasi pandemi. Tim BIPA akan berusaha memberikan layanan yang terbaik agar program ini dapat berjalan dengan baik hingga pemelajar sampai di Indonesia.
Khusus untuk program ini, Kapusbanglindung Bahasa dan Sastra telah menyiapkan dua orang guru pengajar yang ditugaskan khusus untuk 10 anggota militer tersebut, yaitu Yuyum Yulianingsih dan Fakhri Fauzi yang akan mengajar empat kali dalam satu minggu mulai Senin sampai Kamis, di mana setiap hari akan berlangsung 3-4 jam. Adapun penyelenggaraan kelas BIPA menggunakan platform Google Meets.
"Diharapkan program ini dapat berlangsung dengan lancar dan dapat berlanjut untuk tahun mendatang, sehingga terjaga kesinambungan dari program ini. Dengan demikian diplomasi melalui bahasa bisa menjadi media untuk semakin memperkuat hubungan diplomatik antara RI dengan ketiga negara tersebut," tutur Dora sesaat setelah membuka secara resmi kelas virtual BIPA 1 Militer India, Bangladesh, dan Sri Lanka.
Kemudian, hadir pula Athan dari Maladewa (Maldives) di New Delhi yang menjadi mitra Athan KBRI New Delhi di mana Maldives juga menjadi wilayah akreditasinya. “Diharapkan kehadiran perwakilan dari Pemerintah Maldives merupakan respons awal yang positif untuk mengirimkan perwakilannya pada tahun berikutnya,” tutur Asdi Yasin.
Pada kesempatan ini, Ferdy Piay, KUAI KBRI New Delhi, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap inisiasi program ini. Menurutnya, hal itu menekankan bahwa pandemi tidak menjadi halangan untuk memperkuat kerja sama bilateral. “Jangan sampai beberapa program terhenti karena perbatasan antarnegara ditutup,” tekan Ferdy.
Mengingat pandemik belum dipastikan kapan akan berakhir, Ferdy Piay berharap agar penyelenggaraan program-program virtual dapat berlanjut dan bahkan dikembangkan beberapa inisiasi di waktu mendatang. Hal ini merupakan bagian dari diplomasi Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dengan India, Bangladesh, dan Sri Lanka, serta negara lainnya.
"Para peserta Sesko yang berkuliah di Unhan dari 3 negara melalui Kelas Virtual BIPA harus didukung. Nanti, setelah program vaksinasi berhasil dilakukan di semua negara, semoga pertemuan secara tatap muka dapat dilakukan dalam waktu yang tidak lama lagi," harap Ferdy.
Pada kesempatan ini pula, Ferdy Piay menyampaikan selamat kepada 10 anggota militer dari India, Bangladesh, dan Sri Lanka. Terlebih dengan kehadiran dua orang guru yang telah berpengalaman mengajar militer di negara lain. “Saya optimistis, para peserta akan mampu beradaptasi dengan pola pembelajaran BIPA secara daring hingga selesai. Semoga suasana belajar berlangsung menyenangkan, menarik dan interaktif,” ucap Ferdy memotivasi peserta.
"Setelah program ini berakhir, para 10 pemelajar BIPA ini bisa berbahasa Indonesia, meskipun hanya sedikit, untuk ke depannya diharapkan pula banyak yang sudah pandai dan lancar berbahasa Indonesia," sambungnya.
Ferdy Piay juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kemendikbud, Kemenhan, dan lembaga/institusi lain dari tiga negara yang telah mendukung program ini secara penuh.