Warga memberikan penghormatan terhadap korban gempa dan tsunami di Fukushima. Foto: AFP
Warga memberikan penghormatan terhadap korban gempa dan tsunami di Fukushima. Foto: AFP

10 Tahun Berlalu, Jepang Berduka Gempa Bumi Fukushima

Fajar Nugraha • 11 Maret 2021 16:33
Iwaki: Peringatan dengan hening sejenak, doa dan protes antinuklir, Jepang pada Kamis 11 Maret berduka atas sekitar 20.000 korban gempa bumi dan tsunami besar yang melanda Jepang 10 tahun lalu. Gempa menghancurkan kota-kota dan memicu melelehnya nuklir di Fukushima.
 
Gelombang besar yang dipicu oleh gempa berkekuatan 9,0 -,salah satu yang terkuat dalam catatan,- menghantam pantai timur laut, melumpuhkan pembangkit listrik Fukushima Dai-ichi dan memaksa lebih dari 160.000 penduduk mengungsi saat radiasi memuntahkan ke udara.
 
Bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl dan gempa bumi telah membuat para penyintas berjuang untuk mengatasi kesedihan. Mereka telah kehilangan keluarga dan kota karena gelombang dalam beberapa jam yang menakutkan pada sore hari 11 Maret 2011.

Sekitar 50 kilometer selatan dari pabrik, di kota pesisir berpasir Iwaki, yang sejak itu menjadi pusat bagi para pekerja yang bekerja pada pembangkit nuklir, pemilik restoran Atsushi Niizuma berdoa kepada ibunya yang terbunuh oleh gelombang tsunami.
 
"Saya ingin memberi tahu ibu, bahwa anak-anak saya, yang semuanya dekat dengannya, baik-baik saja. Saya datang ke sini untuk berterima kasih kepadanya bahwa keluarga kami hidup dengan aman," kata Niizuma, seperti dikutip AFP, Kamis 11 Maret 2021.
 
Sebelum berangkat kerja, dia diam-diam memberi penghormatan di monumen batu di kuil tepi pantai dengan ukiran nama ibunya, Mitsuko, dan 65 orang lainnya yang tewas dalam bencana tersebut.
 
10 Tahun Berlalu, Jepang Berduka Gempa Bumi Fukushima
Biksu mendoakan korban gempa dan tsunami. Foto: AFP
 
Pada gempa bumi, Mitsuko menjaga anak-anaknya. Anak-anak bergegas masuk ke dalam mobil tetapi Mitsuko tersapu ombak saat dia kembali ke rumah untuk mengambil barang-barang miliknya. “Butuh waktu sebulan untuk menemukan tubuhnya,” ucap pria berusia 47 tahun itu.
 
Kuil Akiba telah menjadi simbol ketahanan bagi para penyintas, karena hampir tidak rusak akibat tsunami. Sementara rumah-rumah di sekitarnya tersapu atau terbakar.
 

 
Puluhan warga berkumpul dengan Niizuma untuk menghiasinya dengan burung bangau kertas, bunga, dan saputangan kuning dengan pesan harapan yang dikirim oleh siswa dari seluruh negeri.
 
"Itu hujan es 10 tahun lalu, dan dingin. Dinginnya selalu membawa saya kembali ke ingatan tentang apa yang terjadi pada hari itu," kata Hiroko Ishikawa, 62 tahun.
 
"Tapi hari ini, kami merasa lebih rileks. Seolah-olah matahari memberi tahu kami bahwa 'Tidak apa-apa, mengapa kamu tidak berbicara dengan semua orang yang kembali mengunjungi kampung halaman mereka?'" tutur Ishikawa.

Mengenang korban

Kaisar Naruhito dan Perdana Menteri Yoshihide Suga dijadwalkan untuk menghormati korban tewas pada upacara peringatan gempa di Tokyo. Sementara beberapa acara lainnya direncanakan di timur laut Jepang, yang terkena gempa paling parah.
 
Pemerintah telah menghabiskan sekitar USD300 miliar (32,1 triliun yen) untuk membangun kembali wilayah tersebut, tetapi daerah di sekitar pembangkit listrik Fukushima tetap terlarang. Kekhawatiran tentang tingkat radiasi tetap ada dan banyak yang pergi telah menetap di tempat lain. Penonaktifan pabrik yang lumpuh akan memakan waktu puluhan tahun dan miliaran dolar.
 
Sekitar 40.000 orang masih mengungsi akibat bencana tersebut.
 
10 Tahun Berlalu, Jepang Berduka Gempa Bumi Fukushima
Protes antinuklir warnai peringatan gempa Fukushima. Foto: AFP
 

Jepang kembali memperdebatkan peran tenaga nuklir dalam bauran energinya karena negara miskin sumber daya itu bertujuan untuk mencapai netralitas karbon bersih pada tahun 2050 untuk melawan pemanasan global. Tetapi survei TV publik NHK menunjukkan 85 persen kekhawatiran publik tentang kecelakaan nuklir.
 
Demonstrasi massa menentang tenaga nuklir yang terlihat setelah 11 Maret telah memudar, tetapi ketidakpercayaan tetap ada. Sejumlah aktivis antinuklir merencanakan unjuk rasa di depan operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power, Kamis malam.
 
Hanya sembilan dari 33 reaktor komersial Jepang yang tersisa telah disetujui untuk dimulai kembali di bawah standar keselamatan pascaFukushima dan hanya empat yang beroperasi, dibandingkan dengan 54 sebelum bencana.
 
Tenaga nuklir hanya memasok 6 persen dari kebutuhan energi Jepang pada paruh pertama tahun 2020 dibandingkan dengan 23,1 persen untuk sumber terbarukan -,jauh di belakang 46,3 persen Jerman,- dan hampir 70 persen untuk bahan bakar fosil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan