Warga memberikan penghormatan terhadap korban gempa dan tsunami di Fukushima. Foto: AFP
Warga memberikan penghormatan terhadap korban gempa dan tsunami di Fukushima. Foto: AFP

10 Tahun Berlalu, Jepang Berduka Gempa Bumi Fukushima

Fajar Nugraha • 11 Maret 2021 16:33

 
Puluhan warga berkumpul dengan Niizuma untuk menghiasinya dengan burung bangau kertas, bunga, dan saputangan kuning dengan pesan harapan yang dikirim oleh siswa dari seluruh negeri.
 
"Itu hujan es 10 tahun lalu, dan dingin. Dinginnya selalu membawa saya kembali ke ingatan tentang apa yang terjadi pada hari itu," kata Hiroko Ishikawa, 62 tahun.

"Tapi hari ini, kami merasa lebih rileks. Seolah-olah matahari memberi tahu kami bahwa 'Tidak apa-apa, mengapa kamu tidak berbicara dengan semua orang yang kembali mengunjungi kampung halaman mereka?'" tutur Ishikawa.

Mengenang korban

Kaisar Naruhito dan Perdana Menteri Yoshihide Suga dijadwalkan untuk menghormati korban tewas pada upacara peringatan gempa di Tokyo. Sementara beberapa acara lainnya direncanakan di timur laut Jepang, yang terkena gempa paling parah.
 
Pemerintah telah menghabiskan sekitar USD300 miliar (32,1 triliun yen) untuk membangun kembali wilayah tersebut, tetapi daerah di sekitar pembangkit listrik Fukushima tetap terlarang. Kekhawatiran tentang tingkat radiasi tetap ada dan banyak yang pergi telah menetap di tempat lain. Penonaktifan pabrik yang lumpuh akan memakan waktu puluhan tahun dan miliaran dolar.
 
Sekitar 40.000 orang masih mengungsi akibat bencana tersebut.
 
10 Tahun Berlalu, Jepang Berduka Gempa Bumi Fukushima
Protes antinuklir warnai peringatan gempa Fukushima. Foto: AFP
 

Jepang kembali memperdebatkan peran tenaga nuklir dalam bauran energinya karena negara miskin sumber daya itu bertujuan untuk mencapai netralitas karbon bersih pada tahun 2050 untuk melawan pemanasan global. Tetapi survei TV publik NHK menunjukkan 85 persen kekhawatiran publik tentang kecelakaan nuklir.
 
Demonstrasi massa menentang tenaga nuklir yang terlihat setelah 11 Maret telah memudar, tetapi ketidakpercayaan tetap ada. Sejumlah aktivis antinuklir merencanakan unjuk rasa di depan operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power, Kamis malam.
 
Hanya sembilan dari 33 reaktor komersial Jepang yang tersisa telah disetujui untuk dimulai kembali di bawah standar keselamatan pascaFukushima dan hanya empat yang beroperasi, dibandingkan dengan 54 sebelum bencana.
 
Tenaga nuklir hanya memasok 6 persen dari kebutuhan energi Jepang pada paruh pertama tahun 2020 dibandingkan dengan 23,1 persen untuk sumber terbarukan -,jauh di belakang 46,3 persen Jerman,- dan hampir 70 persen untuk bahan bakar fosil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan