Dirinya juga menegaskan siap dan tidak takut atau khawatir untuk menghadapinya serta membuktikan bahwa dia masih mendapat dukungan mayoritas dari anggota parlemen.
“Ya, mosi kepercayaan perdana menteri adalah hal biasa di Parlemen, tetapi yang harus diperhatikan adalah situasi dan masalah negara saat ini,” ujar Muhyiddin kepada Bernama, seperti dikutip Malay Mail, Jumat 6 Agustus 2021.
“Bisakah negara menangani lebih banyak masalah jika ada perubahan (pemerintah) atau kekacauan politik? Saya tidak mengantisipasi itu, tetapi itu dapat mempengaruhi Rencana Pemulihan Nasional (PPN) dan upaya lain seperti program vaksinasi,” katanya kepada wartawan di kantor distrik Sungai Raya.
Baca: Anwar Ibrahim Minta Muhyiddin Unjuk Bukti Dukungan Mayoritas di Parlemen.
Namun demikian, Muhyiddin mengatakan dia akan menyerahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan anggota parlemen untuk memutuskan hal terbaik yang harus dilakukan.
Muhyiddin mengatakan ini sebagai tanggapan atas pernyataan presiden UMNO Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi yang mempertanyakan dukungan mayoritas untuk perdana menteri dan mosi kepercayaan yang akan diajukan di Parlemen pada September.
Muhyiddin mengatakan, usulan pengajuan mosi percaya untuknya di Parlemen telah menerima persetujuan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
“Saya ingin menegaskan kembali bahwa saya telah melakukan audiensi dengan Raja yang berlangsung hampir satu jam beberapa hari yang lalu,” tegasnya.
“Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan itu, termasuk apakah saya memiliki dukungan yang cukup. Saya yakin bahwa sampai hari ini, saya masih memilikinya (dukungan mayoritas) meskipun ada pengumuman yang dibuat oleh pihak-pihak tertentu yang diduga menarik dukungan mereka kepada saya,” ungkap Muhyiddin.
"Sesuatu tidak selalu seperti yang terlihat. Ini masalah politik dan karena itu Yang Mulia menyetujuinya (untuk dibawa ke Parlemen),” katanya.
Dukungan UMNO
Sebanyak 31 anggota parlemen koalisi Barisan Nasional (BN) menyatakan dukungan mereka terhadap pemerintahan yang sedang menjabat hingga Parlemen bersidang kembali untuk memutuskan mayoritas Muhyiddin Yassin.Memimpin pembelotan itu, Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan bahwa setiap upaya untuk menggulingkan pemerintah saat ini diduga akan bertentangan dengan keputusan Yang di-Pertuan Agong untuk membuktikan mayoritas perdana menteri pada September.
Baca: UMNO Bantah Tarik Dukungan ke PM Malaysia Demi Hindari Kasus Hukum.
“Dari 31, 27 berasal dari komponen UMNO yang dominan di BN. Mereka menentang resolusi partai untuk menarik dukungan dari koalisi,” ujar Ismail Sabri.
“Sebanyak 21 anggota parlemen hadir hari ini, dengan 10 sisanya menjanjikan dukungan mereka secara in absentia,” jelasnya.
Dengan keputusan ini meninggalkan total 11 anggota parlemen UMNO yang masih mengikuti garis partai.
Pengumuman itu muncul setelah Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi menyerukan anggota parlemen partai untuk menarik kembali dukungan mereka untuk pemerintah dan perdana menteri saat ini.
Ahmad Zahid bersikeras bahwa partainya memutuskan untuk menolak PN karena diduga mengolok-olok institusi kerajaan, mempermainkan demokrasi, memanipulasi hukum, dan menyesatkan rakyat Malaysia.
Dia kemudian mengulangi desakannya bahwa para pemimpin partai mendukung keputusan untuk meninggalkan PN, untuk membuktikan kesetiaan mereka kepada UMNO dan monarki. Zahid mengingatkan mereka bahwa keputusan itu datang langsung dari anggota UMNO yang mengadopsi resolusi untuk memutuskan hubungan dengan PN, dalam rapat tahunan terakhir partai tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News