Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva (kanan) dalam jumpa pers di kediamannya, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)
Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva (kanan) dalam jumpa pers di kediamannya, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

Posisi Sulit Indonesia Kala Vladimir Putin Berencana Hadir di G20

Sri Yanti Nainggolan • 24 Maret 2022 14:42
Jakarta: Presiden Vladimir Putin menyatakan dirinya akan hadir dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Indonesia. Hal ini menimbulkan polemik bagi negara anggota. 
 
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan dalam konferensi pers bahwa Putin bersedia melakukan perjalanan ke Bali pada bulan November untuk menghadiri KTT G20. Dia mengatakan Rusia tidak boleh diusir terkait invasi Ukraina karena G20 adalah forum ekonomi.
 
"Tergantung banyak, banyak hal, termasuk situasi covid yang semakin baik. Sejauh ini niatnya ... dia mau," kata Vorobieva, dilansir dari The Independent, Kamis, 24 Maret 2022. 

G20 adalah kelompok dari 20 wilayah dengan ekonomi terbesar di dunia yang mengkoordinasikan dan merencanakan tindakan terhadap isu-isu ekonomi global dan perubahan iklim.
 
Baca: Vladimir Putin Ingin Hadir di KTT G20 Bali 2022
 
Putin, yang biasanya menghindari perjalanan karena pandemi covid-19, telah mengisyaratkan kesediaannya pada saat menghadapi oposisi dan serangkaian sanksi atas invasinya ke Ukraina.
 

G20 terancam kena boikot negara lain 

Hal ini menempatkan Indonesia sebagai pihak yang netral dalam invansi tersebut dan menjadi presidensi G20 tahun 2022, bisa memicu boikot oleh negara lain karena kehadiran Rusia. 
 
Di satu sisi, berdasarkan Reuters, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya sedang mempertimbangkan langkah untuk mengecualikan Rusia dari G20. 
 
Pada hari Selasa, 22 Maret 2022, Polandia mengatakan bahwa pihaknya telah menyarankan kepada pejabat AS bahwa mereka dapat menggantikan Rusia dalam G20. Saran tersebut mendapat "tanggapan positif".
 
Baca: Putin Minta Negara 'Tak Bersahabat' Bayar Gas Rusia dalam Rubel
 
Namun, dorongan untuk mengusir Rusia kemungkinan akan diveto oleh negara-negara G20 penting lainnya, yaitu Tiongkok yang merupakan sekutu Rusia. 
 
Artinya, tekanan pada Indonesia terkait pemboikotan Rusia dalam G20 oleh beberapa negara pun makin besar. 
 
 

Rusia tegaskan diundang dalam G20 

Duta Besar Rusia mengatakan reaksi Barat “benar-benar tidak proporsional” dan mengakui bahwa “banyak organisasi mencoba untuk mengusir Rusia”, bukan hanya anggota G20.
 
"Rusia telah diundang. Kami sangat mengapresiasi posisi pemerintah Indonesia yang telah mengadopsi kepresidenan G20 untuk tahun ini," terang Vorobieva. 
 
"Tentu G20 bukan forum untuk membahas atau menyelesaikan krisis semacam ini. Sebenarnya, ini adalah forum untuk memperbaiki situasi ekonomi dan memecahkan masalah ekonomi," ia mengingatkan. 
 
Baca: Presiden Ukraina Sebut ‘Negosiasi Sulit’ dengan Rusia Berlanjut

Tingkok Nilai Rusia Perlu Hadir dalam G20

Tiongkok, yang tidak mengutuk invasi Rusia tetapi juga tampak menjauhkan diri dari serangan Moskow di Ukraina, mengatakan tidak ada anggota G20 yang memiliki hak untuk mencopot yang lain.
 
"G20 adalah forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional," kata juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Wang Wenbin,  kepada wartawan, Rabu, 23 Maret 2022. 
 
"Rusia adalah anggota penting, dan tidak ada anggota yang berhak mengusir negara lain," lanjut dia. 
 
"G20 harus menerapkan multilateralisme yang nyata, memperkuat persatuan dan kerja sama," tutur dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SYN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan