Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan dalam konferensi pers bahwa Putin bersedia melakukan perjalanan ke Bali pada bulan November untuk menghadiri KTT G20. Dia mengatakan Rusia tidak boleh diusir terkait invasi Ukraina karena G20 adalah forum ekonomi.
"Tergantung banyak, banyak hal, termasuk situasi covid yang semakin baik. Sejauh ini niatnya ... dia mau," kata Vorobieva, dilansir dari The Independent, Kamis, 24 Maret 2022.
G20 adalah kelompok dari 20 wilayah dengan ekonomi terbesar di dunia yang mengkoordinasikan dan merencanakan tindakan terhadap isu-isu ekonomi global dan perubahan iklim.
Baca: Vladimir Putin Ingin Hadir di KTT G20 Bali 2022
Putin, yang biasanya menghindari perjalanan karena pandemi covid-19, telah mengisyaratkan kesediaannya pada saat menghadapi oposisi dan serangkaian sanksi atas invasinya ke Ukraina.
G20 terancam kena boikot negara lain
Hal ini menempatkan Indonesia sebagai pihak yang netral dalam invansi tersebut dan menjadi presidensi G20 tahun 2022, bisa memicu boikot oleh negara lain karena kehadiran Rusia.Di satu sisi, berdasarkan Reuters, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya sedang mempertimbangkan langkah untuk mengecualikan Rusia dari G20.
Pada hari Selasa, 22 Maret 2022, Polandia mengatakan bahwa pihaknya telah menyarankan kepada pejabat AS bahwa mereka dapat menggantikan Rusia dalam G20. Saran tersebut mendapat "tanggapan positif".
Baca: Putin Minta Negara 'Tak Bersahabat' Bayar Gas Rusia dalam Rubel
Namun, dorongan untuk mengusir Rusia kemungkinan akan diveto oleh negara-negara G20 penting lainnya, yaitu Tiongkok yang merupakan sekutu Rusia.
Artinya, tekanan pada Indonesia terkait pemboikotan Rusia dalam G20 oleh beberapa negara pun makin besar.